Jangan Pacaran Sebelum Menikah


Ratih merasa kecewa dengan suaminya. Banyak sifat buruk suaminya yang baru muncul saat mereka berumah tangga. Di dalam hati dia bertanya-tanya, “mengapa suaminya tidak sebaik ketika mereka dulu berpacaran?”

Bismillahirrahmanirrahim..

Assalamu'alaykum warahmatullahi wa barokah.. ^^



Dulu sebelum menikah lelaki idamannya itu terlihat sangat santun, dan rela melakukan apapun demi ratih. Tapi sekarang segalanya tidak seindah dulu. Apa yang salah sehingga ratih mendapatkan suami soleh “jadi-jadian”

Lain Ratih, lain pula Zahra. Zahra adalah seorang wanita yang lugu, baik dan menentang konsep pacaran sebelum menikah. Dia mencari jodoh dengan cara bertukar biodata dengan bantuan temannya. Zahra berdoa pada Allah agar memberinya calon suami sholeh yang akhlaknya baik terhadap istrinya.

Setelah 4 tahun dalam penantian, akhirnya doanya terkabul. Lelaki sholeh idamannya itupun datang melamarnya. Meskipun sebelumnya mereka tidak saling kenal, namun Allah memunculkan rahmat-Nya kepada pasangan ini karena telah mentaati perintah-Nya (untuk tidak berpacaran sebelum menikah).

Zahra akhirnya mendapatkan lelaki sholeh yang tidak menghinanya ketika menemukan kekurangannya, dan menghormati Zahra layaknya seorang ratu. Zahra pun sangat mencintainya karena rahmat yang diberikan Allah kepada dia dan suaminya.

Siapa yang lebih bahagia, Ratih atau Zahra?

Tips memperoleh calon suami sholeh:

Ada beberapa tips yang perlu diterapkan jika menginginkan calon suami sholeh idaman wanita sholeha, yaitu:

Jangan Berpacaran Sebelum Menikah

Beberapa wanita menolak konsep ini disebabkan mereka tidak ingin menikah dengan lelaki yang tidak mereka cintai. Bagi mereka, rasa cinta tidak mungkin tumbuh jika mereka tidak berpacaran terlebih dahulu. Jelas anggapan mereka ini keliru. Seolah-olah menyalahkan aturan yang telah Allah berikan kepada mereka.

Allah mengharamkan pacaran disebabkan perbuatan tersebut dapat menjerumuskan seseorang kepada kemaksaiatan yang jauh lebih besar (zina). Jika kita mematuhi perintah Allah yang menciptakan manusia, dan berkuasa pada hati-hati mereka, tentu kita tidak perlu khawatir dengan rasa cinta.

Cinta bisa muncul dari jalur yang diridhoi Allah karena rahmat yang diberikan Allah pada suami-istri. Perasaan cinta antarpasangan bisa terus terbina (tumbuh) dengan rahmat yang allah berikan. Jika Allah berkehendak melenyapkan rasa cinta pada pasangan yang awal mulanya menikah karena pacaran, maka yang terjadi kemudian adalah hilangnya perasaan cinta yang menggebu-gebu yang mereka miliki sewaktu pacaran.

Akibatnya, keindahan kehidupan berumah tangga hanya bisa dinikmati selama satu bulan atau paling lama 6 bulan. Setelah itu romantisme menjadi hilang tak berbekas. Ingatlah, bahwa Allah hanya menurunkan rahmat kepada orang-orang yang Dia pilih. Hanya dengan rahmat Allah sajalah suami-istri dapat terus saling mencintai sehingga kehidupan mereka harmonis selamanya.

Mengenakan Jilbab

Agar memperoleh calon suami sholeh, seorang wanita haruslah mengenakan jilbab. Apa hubungannya? Tentu saja ada hubungannya. Lelaki sholeh umumnya tidak menginginkan wanita yang tidak berjilbab. Jiwa mereka yang baik membuat mereka ingin segala sesuatu yang baik (seperti seorang wanita yang taat pada Allah salah satunya dengan berjilbab).

Jadi, jangan harap akan mendapatkan lelaki sholeh jika anda suka pergi ke diskotik. Lelaki sholeh tidak dapat mencintai wanita-wanita penentang syariat, Karena kecintaan mereka terhadap Allah sangat tinggi.

Jadilah Wanita Sholehah.

Bagaimana caranya? Sedapat mungkin lakukanlah hal-hal yang Allah ridhoi dan jauhi hal-hal yang tidak di ridhoi-Nya. Wanita sholeha tidak mungkin berpacaran sebelum menikah dan selalu menutup auratnya. Disamping itu, seorang wanita sholeha pasti memiliki akhlak yang baik. Hidup dengan seseorang berakhlak baik, juga dapat membuat anda terpacu untuk menampilkan sisi baik.

Bukankah manusia mempunyai kecenderungan berbuat baik kepada orang yang telah berbuat baik kepada mereka?

Berdoalah Semoga Allah Memberikan Suami Sholeh yang Berakhlak Baik.

Berdoa agar mendapatkan calon suami sholeh berakhlak mulia adalah hal yang sering dilupakan oleh wanita. Padahal mendapatkan lelaki berakhlak mulia adalah salah satu hal yang wajib bagi rumah tangga yang menginginkan kebahagiaan. Tanpa seorang lelaki yang mampu menghormati, menghargai, dan memahami istrinya, maka rumah tangga mustahil bahagia.

Banyak diantara lelaki yang memahami agama dengan baik tapi tidak mampu mengamalkannya dengan baik. Mereka berakhlak buruk, menghina istrinya jika menemukan kekurangannya, tidak menghargai kerja keras sang istri selama di rumah, dan selalu menuntut istrinya.

Mereka mudah sekali mengkritik istrinya di depan anak-anaknya, sehingga anak-anaknya pun ikut-ikutan mengkritik ibunya seperti yang dilakukan ayahnya. Keluarga seperti ini tentu saja akan gagal mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Mereka tidak akan mampu melahirkan anak-anak sholeh dan sholeha karena tidak bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya.

Agar terhindar dari lelaki berakhlak buruk, berdoalah pada Allah agar memberi anda lelaki beakhlak baik. Maka insyaallah Allah akan membukakan jalan agar mendapatkan suami sholeh idaman.

So....Apa anda menginginkan calon suami sholeh?....

0 komentar:

Posting Komentar