*PERNIKAHAN*

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, wa ba’du,



Diantara janji Allah bagi orang yang menikah, Allah janjikan kecukupan untuk mereka,

وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَى مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ

“Kawinkanlah orang-orang yang masih lajang diantara kalian, dan orang-orang yang layak (berkawin) dari budak-budak lelaki dan budak-budak perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan kurnia-Nya”. (QS. an-Nur: 32)

Dalam hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ كُلُّهُمْ حَقٌّ عَلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ عَوْنُهُ الْمُجَاهِدُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالنَّاكِحُ الَّذِى يُرِيدُ الْعَفَافَ وَالْمُكَاتَبُ الَّذِى يُرِيدُ الأَدَاءَ

“Ada 3 orang yang dijamin oleh Allah untuk membantunya: Mujahid fi sabilillah, orang yang menikah karena menjaga kehormatan dirinya, dan budak yang hendak menebus dirinya untuk merdeka.” (HR. Nasa’I no. 3133, Turmudzi no. 1756 dan dihasankan al-Albani).

Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma pernah mengatakan,

رغبهم الله في التزويج، وأمر به الأحرار والعبيد، ووعدهم عليه الغنى

“Allah memotivasi hambanya untuk menikah, sebagai perintah yang ditujukan untk orang merdeka maupun budak. Dan Allah menjanjikan kepada mereka kecukupan”. (Tafsir Ibnu Katsir, 6/51)

Demikian pula dinyatakan dalam keterangan Ibnu Mas’ud,

التمسوا الغنى في النكاح

“Carilah kekayaan dalam pernikahan”. (Tafsir Ibnu Katsir, 6/51)



Wanita yang Berkah

Karena itu, keberadaan istri terkadang menjadi sumber keberkahan bagi seorang lelaki. Karena lelaki yang menjadi suami, dia harus menanggung nafkah istri dan anaknya. Sehingga jalur rizki mereka melalui suami yang menjadi sumber nafkah bagi keluarganya.

Syaikh Muhammad Mukhtar as-Syinqithi mengatakan,

أن بعض النساء المباركة …بعض النساء المباركة إذا تزوج الانسان بورك له في ماله وبورك له في رزقه وبورك له في كسبه

“Sebagian wanita itu berkah.. wanita yang berkah, ketika dinikahi lelaki, maka hartanya diberkahi, rizkinya diberkahi, dan pekerjaannya diberkahi.” (Rekaman Liqa’ Maftuh)

Kemudian beliau membawakan atsar dari A’isyah radhiyallahu ‘anha yang mengatakan,

تزوجوا النساء يأتينكم بالأموال

“Nikahilah wanita, karena akan mendatangkan harta bagi kalian”. (HR. Hakim 2679 dan dinilai ad-Dzahabi sesuai syarat Bukhari dan Muslim)

Tentu saja ini tidak berlaku untuk semua wanita. Sebagaimana ada wanita yang mendatangkan kemudahan dan keberkahan bagi suami, ada juga wanita yang kondisinya sebaliknya, dia justru mendatangkan masalah bagi suaminya.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan 3 sumber kebahagiaan manusia dan 3 sumber masalah bagi manusia.

Dari Sa’d bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أربع من السعادة : المرأة الصالحة والمسكن الواسع والجار الصالح والمركب الهنيء وأربع من الشقاوة : الجار السوء والمرأة السوء والمسكن الضيق والمركب السوء

“Ada 4 yang mendatangkan kebahagiaan: istri shalihah, tempat tinggal yang luas, tetangga yang baik, dan kendaraan yang nyaman. Dan ada 4 yang mendatangkan kesusahan: tetangga yang jahat, istri yang jahat, rumah yang sempit, dan kendaraan yan tidak nyaman dipakai.” (HR. Ibnu Hibban 4032 dan sanad dishahihkan Syuaib al-Arnauth).

Berlatihlah untuk menjadi wanita shalihah, agar anda menjadi wanita yang berkah.



Allahu a’lam


0 komentar:

Posting Komentar