~:*♥ SURAT CINTA UNTUK HATI ♥*:~

~:*♥ SURAT CINTA UNTUK HATI ♥*:~

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang kerap kali terisi oleh cinta selain dari_NYA, yang mudah sekali terlena oleh indahnya dunia, yang terkadang melakukan segalanya bukan karena_NYA, lalu di ruang hatinya yang kelam merasa senang jika dilihat dan dipuji orang, entah di mana keikhlasannya. Maka saat merasakan kekecewaan dan kelelahan karena perkara yang dilakukan tidak sepenuhnya berlandaskan keikhlasan, padahal ALLAH tidak pernah menanyakan hasil. DIA akan melihat kesungguhan dalam berproses.

Surat ini kutujukan pula untuk jiwaku serta jiwa sahabat-sahabat tercintaku yang mulai lelah menapaki jalan_NYA ketika seringkali mengeluh, merasa dibebani bahkan terpaksa untuk menjalankan tugas yang sangat mulia. Padahal tiada kesakitan, kelelahan serta kepayahan yang dirasakan oleh seorang hamba melainkan ALLAH akan mengampuni dosa-dosanya.

Surat ini kutujukan untuk ruh-ku dan ruh sahabat-sahabat tercintaku yang mulai terkikis oleh dunia yang menipu, serta membiarkan fitrahnya tertutup oleh maksiat yang dinikmati, lalu di manakah kejujuran diletakkan? Dan kini terabailah sudah nurani yang bersih, saat ibadah hanyalah sebagai rutin belaka, saat jasmani dan fikiran disibukkan oleh dunia, saat wajah menampakkan kebahagiaan yang penuh kepalsuan. Coba lihat disana! Hatimu menangis dan meranakah?

Surat ini kutujukan untuk diriku dan diri sahabat-sahabat tercintaku yang sombong, yang terkadang bangga pada dirinya sendiri. Sungguh tiada satupun yang membuat kita lebih di hadapan_NYA selain ketakwaan. Padahal kita menyadari bahwa tiap-tiap jiwa akan merasakan mati, namun kita masih bergulat terus dengan kefanaan.

Surat ini kutujukan untuk hatiku dan hati sahabat-sahabat tercintaku yang mulai mati, saat tiada getar ketika asma ALLAH disebut, saat tiada sesal ketika kebaikan berlalu begitu saja, saat tiada rasa takut pada_NYA ketika maksiat dilakukan, dan tiada merasa berdosa ketika menzalimi diri sendiri dan orang lain.

Akhirnya surat ini kutujukan untuk jiwa yang masih memiliki cahaya meskipun sedikit, jangan biarkan cahaya itu padam. Maka terus kumpulkan cahaya itu hingga ia dapat menerangi wajah-wajah di sekeliling, memberikan keindahan Islam yang sesungguhnya hanya dengan kekuatan dari_NYA.

"Ya ALLAH ... yang maha membolak-balikkan hati, tetapkan hati ini pada agama_MU, pada taat kepada_MU dan dakwah di jalan_MU " ... Aamiin.
Read more >>

5 Arti Warna Air Kencing

5 Arti Warna Air Kencing

Urine manusia selain memiliki warna yang berbeda beda ternyata mampu mendeteksi masalah kesehatan yang kamu alami lho. Seperti yang kita ketahui jika urine adalah air sisa yang diekskresikan ginjal yang kita keluarkan setiap hari biasa cairan urine memiliki warna yang beragam mulai dari warna putih bening sampai berwarna kuning. Warna urin yang dihasilkan ternyata memiliki fungsi untuk mendeteksi masalah kesehatan. Nah kamu ingin tahu simak 5 Arti Warna Air Kencing/urine Untuk mendeteksi Masalah Kesehatan. Berikut ini seperti kata konsultan ahli urologi Tim Terry.

1. Kuning

"Jika urine anda berwarna kuning pucat atau kuning
gelap menandakan itu urin sehat," kata konsultan
ahli urologi Tim Terry.

Urine berwarna demikian tergantung pada tingkat
hidrasi. Patokannya jika urin Anda tetap berada di
wilayah warna kuning, Anda bisa bernapas lega
menandakan kesehatan anda baik-baik saja.

2. Hijau

"Jenis obat antiseptik dan anestesi dapat membuat
warna semburat hijau pada urin," kata Terry.

Disebabkan oleh biru metilen, pewarna yang
membuat ginjal harus bekerja keras mengurainya.
jika urin Anda berwarna hijau tidak perlu khawatir.

3. Orange

"Jika urin anda berwarna orange menandakan
adanya disfungsi hati," jelas Terry.

Jika urin Anda berwarna orange seperti ini biasanya
disertai dengan warna tinja yang berwarna putih,
ini kemungkinannya disebabkan karena ikterus
obstruktif. Segera konsultasi atau berobat kedokter
jika warna urin anda berwarna orange.

4. Cokelat

Urin berwarna cokelat menampakkan ada masalah
pada ginjal. "Ini bisa menjadi tanda penyakit ginjal
yang serius, bahkan fistula," kata Terry.

Hal ini bisa disebabkan karena ada kebocoran usus
ke kandung kemih Anda. Segera konsultasi atau
berobat ke dokter Anda untuk kasus ini.

5. Merah

Urin berwarna merah berarti ada kandungan darah
dalam urin Anda, menandakan pendarahan atau
kanker. "Pada orang yang berusia lanjut lebih dari
40 tahun perkiraan pertama adalah kanker
kandung kemih," ujar Terry.

Nah itulah 5 Arti Warna Air Kencing/Urine yang bisa
menandakan masalah kesehatan yang kamu alami
dan semoga artikel 5 Arti Warna Air Kencing bermanfaat untuk anda.

Semoga infonya bermanfaat dan menambah wawasan anda
Read more >>

~Wanita dan Airmata adalah sahabat Sejatinya~


wanita dan airmata adalah sahabat sejatinya

hati-hati dengan laki-laki yang terlalu gombal..
bisa jadi dia lebih gombal juga ke semua wanita...
wanita itu bermain perasaan,sedangkan laki-laki bermain pikiran
laki-laki yang jenius dalam berpikir,dia akan lebih jenius mempermainkan perasaan wanita,mengotak-atik jalan perasaan wanita,laluu ketika wanita sudah terpesona dengan karisma sang laki-laki..
mulailah pikiran laki-laki berjalan,merasa dirinya hebat dn menang..
melemahkan perasaan wanita,lalu berpikir untuk menjauh perlahan,,perlahan,,dan sampai meghilang.
pikirannya masih berjalan..mencari target wanita selanjutnya..
ketika wanita tau si laki-laki gombal menggombali wanita lain..
si wanita pun marah besar,marah dalam dirinya..
lalu penyesalan bermunculan..
sang perasaan semakin goyah,
sang perasaan semakin bergejolak
sang perasaan merasa dirinya sudah di ambang level cinta dan akan jatuh dengan cepat pada level KEBENCIAN..
sang perasaan mengamuk...mencari titik kelemahan pada dirinya..
mencari kesalahan yang sudah di lakukannya
wanita ini selalu mengurung diri,merasa dirinya adalah wanita rendahan..
setiap harinya selalu bermain perasaan..tak jua menangis ataupun memarahi sebuah cermin..
wanita itu diibaratkan baginya adalah mainan, mencari mainan yang mudah untuk di permainkan,
jika wanita sudah merasa ia permainkan,dia anggap itu rendahan..

memang mayoritas dari laki-laki..jika kita sebut ini minoritas..
lalu,bukti apa yang laki-laki lakukakan untuk seorang wanita
sudah jelas ribuan korban wanita yang menderita dengan perasaan yang sudah deprmainkan oleh laki-laki..

jika kita menoleh pada riwayat hidup seorang laki-laki..
bukannya laki-laki di lahirkan dari seorang wanita.
dia tidak pernah dan mustahil keluar dari rahim laki-laki juga..
proses melahirkan nya juga dengan menyakiti seorang wanita..

wanita itu memang mudah..
perhatian,,,karena dia selalu ingin di mengerti..
bagaimanapun bentuk laki-laki jika perhatian nya tinggi,perempuan secantik ratu elizabeth pun akan luluh..
lalu perhatian laki-laki itu sifatnya abadi,awal bertemu dengan akhir pertemuan akan sama rata..

hey,,,bukankah laki-laki itu adalah imam sedunia...??
jika benar berilah contoh yang baik untuk masa depan yang baik

jika kita melihat dari kewajiban seorang wanita,seharusnya laki-laki merasa kagum dan mengharumkan namanya..
ketika wanita hamil,dalam masa 4 bulan dia akan merasakan sakit,tubuhnya akan lemah untuk satu biji nasi pun dia tak kuasa untuk menelannya,karena dia merasa satu suap makanan yang masuk di lambungnya akan keluar lagi beberapa tahap,ia bisa disebut muntah.
tubuhnya mengecil,kekuatannya berkurang..lemas,lesu tanpa kekuatan..
menginjak 4 bulan ke atas,berbanding terbalik dengan keadaan di 4 bulan..
nafsu makan bertambah,berat badan nya naik hingga beberapa kilogram..
perutnya membesar..
setiap hari membawa beban berat di perutnya,,
selama 9 bulan tidak merasakan tidur nyenyak,menjadi kurang tidur..
selama 9 bulan wanita merasakan sesuatu hal yang tidak normal..
pikirannya pun bergejolak memikirkan untuk persalinan nanti,
hidupkah....???
atau matikah..??
...............................pasrah...................................................................
ketika didalam masa persalinan..
ada 10 pembukaan yang harus wanita lalui..
lalu,proses menunggu pembukaan ini adalah hal yang menyakitkan,mulas,poliuria(sering kencing),mengeluarkan darah,melebihi masa-masa haid..pikiran sudah tak karuan,,
...................hidup atau mati.......................................

tahukah engkau,,para adam,,,dalam masa-masa inilah mereka kuat karena LAKI-LAKI ada di sampingnya,memberi kasih sayang,saling berpegangan tangan sambil membacakan aya-ayat Allah...subhanallah..
wanita itu mudah...
perhatian dan kasih sayang yang mereka butuhkan..
memuliakan wanita,seperti engkau memulaikan ibu mu..
setuju kah engkau para adam jika kita sebut wanita adalah mujahidah di dalam keluarga????

wanita yang akan menyelamatkan generasi dunia..
wanita yang akan menghangatkan kehidupan keluarga dan dunia..

jika,engkau sang adam,ketahuilah bahwa wanita tidak jauh dari seonggok perasaan batin..
maka,jagalah perasaan mereka.....
mereka adalah makhluk yang lemah..
wanita dan airmata adalah sahabat sejatinya...

thanks for kaum adam..
kita akan melahirkan generasi penerus mu,jika engkau memuliakan kita"WANITA"
Read more >>

25 AKHLAK BURUK


25 AKHLAK BURUK

1. Suka berkata kasar
2. Berwajah masam dan dahi yang berkerut.
3. Mudah marah tanpa sebab yang dibenarkan oleh agama.
4. Berlebih - lebihan dalam mencela dan menjelek - jelekan.
5. Sifat Angkuh.
6. Mengejek orang lain.
7. Memanggil dengan panggilan dan gelar yang buruk.
8. Menggosip dan membicarakan aib orang lain, lupa terhadap aibnya sendiri.
9. Suka mengadu domba (memfitnah).
10. Menyebarkan berita yang tidak diketahui kebenaran tanpa mengecek terlebih dahulu, padahal dia mampu melakukan itu.
11. Suka Menyelidiki Aib orang dan mencari informasi yang tidak bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya.
12. Suka bermuka dua dihadapan manusia.
13. Suka berprasangka buruk (Su'udzhan) tanpa alasan yang dibenarkan oleh agama.
14. Suka menyebarluaskan rahasia yang seharusnya dia jaga.
15. Tidak mau menerima alasan orang lain yang berbuat salah kepadanya.
16. Saling menjauhi dan menjaga jarak dengan saudara nya tanpa sebab yang jelas.
17. Suka Hasad dan Dengki.
18. Meladeni orang - orang pandir lagi jelek.
19. Kurangnya rasa malu.
20. Kikir.
21. Suka menyebut - nyebut pemberian.
22 Melanggar janji.
23. Suka berdusta.
24. Terlalu bercanda berlebih - lebihan diluar batas agama.
25. Sombong karena nasab yang tinggi.

Yaa Allah jauhkan kami dari akhlak yang buruk, bimbinglah kami, dan berilah kami petunjuk agar kami senantiasa istiqomah di jalan yang Engkau ridhoi.Aamiin
Read more >>

Obat PENYAKIT HATI DAN SEMPITNYA DADA


Obat PENYAKIT HATI DAN SEMPITNYA DADA

Saudaraku, berikut kami nukilkan beberapa sebab dan sarana pengobatan yang sangat bermanfaat bagi berbagai penyakit hati, sekaligus penyembuh yang sangat ampuh untuk menghilangkan kegoncangan jiwa.

Semoga kita bisa mengamalkannya secara jujur dan penuh keikhlasan sehingga kita bisa mendapatkan manfaat darinya berupa kebahagiaan hidup dan ketenangan hati.

Aamiin..

1. Mengikuti petunjuk, memurnikan tauhid, dan mengikhlaskan ibadah hanya kepada Allah saja, sebagaimana kesesatan dan syirik itu merupakan faktor terbesar bagi sempitnya dada.

2. Menjaga iman yang Allah sematkan ke dalam hati hamba-hamba-Nya dan juga amal shalih yang dilakukan seseorang.

3. Mencari ilmu syar’i yag bermanfaat. Setiap ilmu syar’i seseorang bertambah luas, maka akan semakin lapang pula hatinya.

4. Bertaubat dan kembali melakukan ketaatan kepada Allah yang Maha Suci, mencintai-Nya dengan sepenuh hati, serta menghadapkan diri kepada-Nya dan menikmati ibadah kepada-Nya.

5. Terus menerus berdzikir kepada-Nya dalam segala kondisi dan tempat.

Sebab dzikir mempunyai pengaruh yang sangat menakjubkan dalam melapangkan dan meluaskan dada, menenangkan hati, serta menghilangkan kebimbangan dan kedukaan.

6. Berbuat baik kepada sesama makhluk sebisa mungkin. Sebab, seseorang yang murah hati lagi baik adalah manusia yang paling lapang dadanya, paling baik jiwanya dan paling bahagia hatinya.

7. Mengeluarkan berbagai kotoran hati dari berbagai sifat tercela yang menyebabkan hatinya menjadi sempit dan tersiksa, seperti dengki, kebencian, iri, permusuhan, dan kedhaliman.

Dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Rasulullah shalallahu’alaihi wasalam pernah ditanya tentang sebaik-baik manusia, maka beliaupun menjawab,

“Setiap orang yang bersih hatinya dan selalu benar atau jujur lisannya.” Kemudian mereka para sahabat berkata, mengenai jujur atau benar lisannya,kami sudah mengetahuinya, tetapi apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya ?”

Beliau menjawab, “yaitu seseorang yang bertakwa dan bersih, yang tidak terdapat dosa pada dirinya, tidak dholim, tidak iri, dan juga tidak dengki.” [1]

8. Keberanian dalam membela kebenaran. Orang yang berani mempunyai dada yang lebih lapang dan hati yang lebih luas.

9. Meninggalkan sesuatu yang berlebihan dalam memandang, berbicara, mendengar, bergaul, makan, dan tidur.

Meninggalkan hal itu semua merupakan salah satu faktor yang dapat melapangkan dada, menyenangkan hati, dan menghilangkan keduakaan dan kesedihan.

10. Menyibukkan diri dengan amal atau ilmu syar’i yang bemanfaat karena hal tersebut dapat menghindarkan hati dari hal-hal yang menimbulkan keraguan hati.

11. Memperhatikan kegiatan hari ini dan tidak perlu khawatir terhadap masa yang akan datang serta tidak sedih terhadap keadaan yang terjadi pada masa-masa lalu.

Seorang hamba harus selalu berusaha dengan sungguh-sungguh dalam hal-hal yang bermanfaat baginya, baik dalam hal agama maupun dunia.

Juga memohon kesuksesan kepada Rabb-Nya dalam mencapai maksud dan tujuan serta memohon agar Dia membantunya dalam mencapai tujuan tersebut.

Ini akan dapat menghibur dari keduakaan dan kesedihan.

12. Melihat kepada orang yang ada di bawah dan jangan melihat kepada orang yang ada di atas dalam ‘afiat (kesehatan dan keselamatan) dan rizki serta kenikmatan dunia lainnya.

13. Melupakan hal-hal tidak menyenangkan yang telah terjadi pada masa lalu, sehingga tidak larut memikirkannya.

14. Jika tertimpa musibah maka hendaknya berusaha meringankan agar dampak buruknya bisa dihindari, serta berusaha keras untuk mencegahnya sesuai dengan kemampuannya.

15. Menjaga kekuatan hati, tidak mudah tergoda serta tidak terpengaruh angan-angan yang ditimbulkan oleh pemikiran-pemikiran buruk, menahan marah, serta tidak mengkhawatirkan hilangnya hal-hal yang disukai.

Tetapi menyerahkan semuanya hanya kepada Allah dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat, serta memohon ampunan dan afiat kepada Allah.

16. Menyandarkan hati hanya kepada Allah seraya bertawakal kepada-Nya.

Berhusnudzan kepada Allah, Rabb Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi.

Sebab, orang yang bertawakal kepada Allah tidak akan dipengaruhi oleh kebimbangan dan keraguan.

17. Seseorang yang berakal menegetahui bahwa kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan yang bahagia dan tenang.

Karena kehidupan itu singkat sekali, karena itu, jangan dipersingkat lagi dengan adanya berbagai kesedihan dan memperbanyak keluhan. Karena justru hal itu bertolak belakang dengan kehidupan yang benar dan sehat.

18. Jika tertimpa suatu hal yang tidak menyenangkan hendaknya ia membandingkannya dengan berbagai kenikmatan yang telah dilimpahkan kepadanya, baik berupa agama maupun duniawi.

Ketika orang itu membandingkannya maka akan tampak jelas kenikmatan yang diperolehnya jauh lebih banyak dibandingkan musibah yang dia alami.

Disamping itu, perlu kiranya ia membandingkan antara terjadinya bahaya di masa depan yang ditakutkan dengan banyaknya kemungkinana keselamatan.

Karena kemungkinan yang lemah tidak mungkin mengalahkan kemungkinan yang lebih banyak dan kuat. Dengan demikian akan hilanglah rasa sedih dan takutnya.

19. Mengetahui bahwa gangguan dari orang lain tidak akan memberikan mudharat atau bahaya kepadanya, khususnya yang berupa ucapan buruk, tatapi hal itu justru akan memberikan mudharat kepada diri mereka sendiri.

Hal itu tidak perlu dimasukkan ke dalam hati dan tidak perlu dipikirkan, sehingga tidak akan membahayakannya.

20. Mengarahkan pikirannya terhadap hal-hal yang membawa manfaat bagi dirinya, baik dalam urusan agama maupun dunia.

21. Hendaklah dia tidak menuntut terima kasih atas kebaikan yang dilakukannya, kecuali mengharapkan balasan dari Allah.

Dan hendaklah dia mengetahui bahwa amal yang dia lakukan, pada hakekatnya merupakan muamalah (jalinan) dengan Allah, sehingga tidak mempedulikan terima kasih dari orang terhadap apa yang dia berikan kepadanya.

Allah berfirman yang artinya,

“Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan darimu dan tidak pula ucapan terima kasih”.

(QS. Al-Insan:9)

22. Memperhatikan hal-hal yang bermanfaat dan berusaha untuk dapat merealisasikannya, serta tidak memperhatikan hal-hal yang buruk baginya, sehingga otak dan pikirannya tidak disibukkan olehnya.

23. Berkonsentrasi pada aktivitas yang ada sekarang dan menyisihkan aktivitas yang akan datang, sehingga aktivitas yang akan datang kelak dikerjakan secara maksimal dan sepenuh hati.

24. Memilih dan berkonsentrasi pada aktivitas yang bermanfaat, dengan mengutamakan yang lebih penting.

Hendaklah ia memohon pertolongan pada Allah, kemudian meminta pertimbangan orang lain, dan jika pilihan itu telah sesuai dengan kemantapan hatinya, maka silahkan diamalkan dengan penuh tawakal pada Allah.

25. Menyebut-nyebut nikmat Allah dengan memujinya, baik yang dhahir maupun yang batin.

Sebab, dengan menyadari dan menyebut-nyebut nikmat Allah, maka Dia akan menghindarkan dirinya dari kebimbangan dan kesusahan.

26. Hendaklah bergaul dan memperlakukan pasangan (suami maupun istri) dan kaum kerabat serta semua orang yang mempunyai hubungan secara baik .

jika menemukan suatu aib, maka jangan disebarluaskan, tetapi lihat pula kebaikan yang ada padanya.

Dengan cara ini, persahabatan dan hubungan akan terus terjalin dengan baik dan hati akan semakin lapang.

Berkenaan dengan hal ini, Rasulullah bersabda,

“Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan (istri) seandainya dia membenci suatu akhlaknya, maka dia pasti meridhai sebagian lainnya.”

(HR. Muslim)

27. Do’a memohon perbaikan semua hal dan urusan.

Dan doa paling agung berkenaan dengan hal itu adalah :

اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِى دِينِىَ الَّذِى هُوَ عِصْمَةُ أَمْرِى وَأَصْلِحْ لِى دُنْيَاىَ الَّتِى فِيهَا مَعَاشِى وَأَصْلِحْ لِى آخِرَتِى الَّتِى فِيهَا مَعَادِى وَاجْعَلِ الْحَيَاةَ زِيَادَةً لِى فِى كُلِّ خَيْرٍ وَاجْعَلِ الْمَوْتَ رَاحَةً لِى مِنْ كُلِّ شَرٍّ

“Allahumma ashlihlii diinii lladzii huwa ‘ishmatu amrii, wa ashlihlii dunyaya llatii fiihaa ma’asyii, wa ashlihlii akhirotii llatii fiihaa ma’adii, waj’alilhayaata ziyaadatan lii fii kulli khair, waj’alil mauta raahatan lii min kulli syarr.”

(HR. Muslim)

Ya Allah perbaikilah bagiku agamaku sebagai benteng urusanku; perbaikilah bagiku duniaku yang menjadi tempat kehidupanku; perbaikilah bagiku akhiratku yang menjadi tempat kembaliku! Jadikanlah ya Allah kehidupan ini penambah kebaikan bagiku dan jadikanlah kematianku sebagai kebebasanku dari segala kejelekan.

Demikian juga dengan do’a berikut ini :

اَللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ،

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

“Allahumma rahmataka arjuu falaa takilnii ilaa nafsii thorfata’ainin wa ashlihlii sya’nii kullahu, laa ilaha illa anta.”

Ya Allah hanya rahmatMu aku berharap mendapatkannya. karena itu, jangan Engkau biarkan diriku sekejap mata (tanpa pertolongan atau rahmat dariMu). Perbaikilah seluruh urusanku, tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau

28. Jihad di jalan Allah.

Hal ini berdasarkan pada sabda Rasulullah shalallu’alaihi wassalam, “ Berjihadlah di jalan Allah, karena jihad di jalan Allah merupakan pintu dari pintu-pintu surga, yang dengannya Allah menyelamatkan dari kedukaan dan kesedihan.”

Sumber : Do’a dan Wirid, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawaz, Pustaka Imam Syafi’i.
Artikel Muslimah.or.Id


[1] Lafal hadits tersebut berbunyi,

أفضل الناس كل مخموم القلب صدوق اللسان ، قالوا : صدوق اللسان نعرفه

فما مخموم القلب ؟ قال : التقي النقي ، لا إثم فيه و لا بغي و لا غل و لا

حسد

“Sebaik-baik manusia adalah manusia yang bersih hatinya dan selalu benar atau jujur lisannya.”

Kemudian mereka para sahabat berkata,

mengenai jujur atau benar lisannya, kami sudah mengetahuinya, tetapi apakah yang dimaksud dengan orang yang bersih hatinya?”

Beliau menjawab,

“Yaitu seseorang yang bertakwa dan bersih, yang tidak terdapat dosa pada dirinya, tidak dholim, tidak iri, dan juga tidak dengki.”

HR. Ibnu Majah 4216 dan Ibnu ‘Asakir (17/29/2). Syaikh Albani berkata, “Hadits ini memiliki sanad yang shahih dan rijal yang tsiqat (terpercaya)”. (As-Silsilah Ash-Shaihah no.948, Maktabah Asy-Syamilah-red)
Read more >>

~ ISTRI ADALAH~


Isteri adalah:

01. Seseorang yang memelukmu pertama sekali ketika mendengar kabar buruk menimpamu.

02. Seseorang yang menangis pertama sekali ketika melihatmu menangis.

03. Seseorang yang pertama sekali tersenyum ketika engkau tersenyum.

04. Seseorang yang merayumu ketika engkau merasa enggan bicara.

05. Seseorang yang ibumu lebih mencintainya darimu ketika ia berada didekatmu dan selalu berpesan bila engkau menyakitinya berarti engkau menyakitimu ibumu.

06. Seseorang yang mengandengkan tanganmu ketika tangan-tangan lain haram engkau sentuh.

07. Seseorang yang mengkhawatirkanmu keadaanmu ketika engkau telat pulang.

08. Seseorang yang mendoakanmu ketika engkau sendiri kadang lupa mendoakannya.

09. Singkatnya: Istri adalah segala kebaikan untukmu yang berkumpul pada satu jiwa saja.


Read more >>

ANAK ADOPSI MENURUT ISLAM



ANAK ADOPSI MENURUT ISLAM

A. Pengertian Anak Adopsi
Adopsi adalah pengambilan anak yang dilakukan oleh seseorang terhadap anak yang jelas nasabnya, lalu anak itu dia nasabkan kepada dirinya. Dalam syariat islam, anak adopsi tidak mendapatkan warisan. Dikarenakan bahwa adopsi tidak mengubah nasab seoarng anak. Hal ini didasarkan pada Q.S Al-Ahzab : 4-5, yang artinya :

Dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu. Yang demikian itu hanyalah perkataanmu dimulutmu saja. Dan Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan. Panggilah mereka dengan nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah (Q.S Al Ahzab : 4-5)
Sebab turunnya ayat tersebut dikarenakan dari sebuah kisah yaitu ketika Rasulullah saw, mempunyai anak angkat Zaid bin Haristsah, suatu ketika ayah Zaid datng ke Makkah dan meminta kepada beliau agar menjual Zaid kepadanya atau memerdekakannya. Maka Rasulullah saw pun berkata, “Dia bebas dan boleh pergi kemana dia suka.” Tetapi Zaid tidak mau berpisah dari Rasulullah saw. Itu sebabnya, maka ayahnya menjadi marah dan berkata, “Wahai orang – orang Quraisy, saksikanlah bahwa Zaid (sekarang) bukan anakku lagi,” dan Rasul pun menimpali dengan berkata, “Saksikan pula oleh kalian bahwa dia sekarang adalah anakku

Secara legal, adopsi atau mengangkat anak dikuatkan berdasarkan keputusan Pengadilan Negeri. Adopsi secara legal mempunyai akibat hukum yang luas, antara lain menyangkut perwalian dan pewarisan. Sejak keputusan yang ditetapkan oleh pengadilan, maka orang tua angkat akan menjadi wali bagi anak angkat, dan sejak saat itu, segala hak dan kewajiban orang tua kandung beralih kepada orang tua angkat. Kecuali bagi anak angkat perempuan yang beragama Islam, bila dia akan menikah, maka yang menjadi wali nikah hanyalah orang tua kandung atau saudara sedarah.
Adopsi juga dapat dilakukan secara illegal, artinya adopsi yang dilakukan hanya berdasarkan kesepakatan antar pihak orang tua yang mengangkat dengan orang tua kandung anak yang diangkat. Adopsi secara illegal inilah yang disinyalir sebagai celah untuk kasus jual beli anak (trafficking).
Akibat hukum dari pengangkatan anak adalah anak angkat tersebut secara hukum memperoleh nama dari bapak angkatnya, dan dijadikan anak yang lahir karena perkawinan orang tua angkat. Akibatnya, seorang anak akan terputus hubungan perdata yang berpangkal pada keturunan karena kelahiran, Oleh karena itu, secara otomatis, hak dan kewajiban seorang anak angkat sama dengan anak kandung harus merawat dan menghormati orang tua, layaknya orang tua kandung, dan anak angkat berhak mendapatkan hak yang sama dengan anak kandung orang tua angkat.
Sedangkan penetapan pengangkatan anak berdasarkan hukum Islam praktek pengadilan agama, berdasarkan pasal 171 huruf (h) Kompilasi Hukum Islam yang berlaku di Indonesia Inpres No I Tahun 1991 tangal 10 Juni 1991, menetapkan bahwa anak angkat ialah yang dalam pemeliharaan untuk hidupnya sendiri, biaya pendidikan dan sebagainya beralih tanggung jawabnya dari orang tua asli kepada orang tua angkat berdasarkan keputusan pengadilan.

B. Sumber Hukum
Dasar hukum adanya anak angkat dalam Islam adalah Surat Al-Ahzab ayat 4 dan 5:
Artinya: “Allah sekali-kali tidak menjadikan bagi seseorang dua buah hati dalam rongganya; dan dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zhihar itu sebagai ibumu, dan dia tidak menjadikan anak-anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). yang demikian itu hanyalah perkataanmu dimulutmu saja. dan Allah mengatakan yang Sebenarnya dan dia menunjukkan jalan (yang benar). Panggilah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; Itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, Maka (panggilah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu terhadap apa yang kamu khilaf padanya, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Berdasarkan ayat ini, maka dapat diambil pelajaran sebagai berikut:

1. Adopsi dengan praktik dan tradisi di jaman Jahiliyyah yang memberi status kepada anak angkat sama dengan status anak kandung tidak dibenarkan (dilarang) dan tidak diakui oleh Islam.
2. Hubungan anak angkat dengan orang tua angkat dan keluarganya tetap seperti sebelum diadopsi yang tidak mempengaruhi kemahraman dan kewarisan baik anak angkat itu diambil dari kerabat dekat maupun orang lain.

C. Status Anak Adopsi dalam Islam
Yusuf Qardhawi, ulama kelahiran Mesir tahun 1926 yang sejak tahun 1961 tinggal Doha Qatar, dalam bukunya Halal dan Haram dalam Islam, menguraikan secara singkat perihal pengangkatan anak menurut Islam.
Tradisi mengadopsi anak telah terjadi dari zaman jahiliyah di mana seseorang dibolehkan memungut anak orang lain untuk dijadikan sebagai anak kandung sendiri, dan berhak dibangsakan namanya kepada orang tua angkatnya, dan berikut berlaku hukum saling mewarisi antara anak angkat dan orang tua angkat. Inilah yang diharamkan.dalam Islam.
Prof. Dr. Amir Syarifuddin dalam bukunya ‘Hukum Kewarisan Islam’ menyatakan bahwa Hukum Islam tidak mengenal lembaga anak angkat atau dikenal dengan adopsi dalam arti terlepasnya anak angkat dari kekerabatan orang tua asalnya dan beralih ke dalam kekerabatan orang tua angkatnya. Islam mengakui bahkan menganjurkan mengangkat anak orang lain, dalam arti pemeliharaan.
Hal itu pernah terjadi pada diri Nabi Muhammad Saw dengan mengadopsi Zaid bin Haritsah seorang hamba sahaya yang dihadiahkan oleh isterinya Khadijah kepada Nabi Saw untuk merawatnya. Lalu karena sayangnya Nabi Saw kepada Zaid, beliau mengangkat Zaid menjadi anaknya sendiri, sehingga nama Zaid dipanggil oleh orang banyak menjadi Zaid bin Muhammad. Sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari Muslim, Turmuzi dan Nasai, dari Ibnu Umar radhiallahu‘anhu : Tidaklah kami memanggil Zaid bin Harisah melainkan dengan panggilan Zaid bin Muhammad.
Tradisi jahiliyah tersebut tidak dibatalkan dalam Islam secara keseluruhan, artinya pengangkatan anak orang lain menjadi seperti anak sendiri tetap dianjurkan dalam Islam, akan tetapi hukumnya tidak sama dengan hukum adopsi yang berlaku pada masa jahiliyah, antara lain tidak boleh dinisbahkan namanya kepada orang tua angkatnya, tidak mewarisi, tidak berlaku seperti mahram.
Untuk pembatalan kebiasaan jahiliyah tersebut Allah Swt menurunkan ayat 4-5 surah al-Ahzab, dan peristiwa itu dikenal dengan peristiwa ibthaluttabanni (pembatalan hukum anak angkat), maka pembatalan itu direalisasikan oleh Nabi Saw dengan mengawini mantan isteri Zaid bin Haritsah, yang mana sebelumnya orang beranggapan bahwa isteri Zaid bin Haritsah yaitu Zainab binti Jahsy adalah menantu Nabi Muhammad Saw. Dengan kata lain, nikahnya Nabi Saw dengan Zainab binti Jahsy pupuslah anggapan orang tentang Zaid sebagai anak kandung Rasul Saw, dan mulai saat diturunkan ayat di atas Rasul Saw memanggil Zaid bin Harisah dan berkata : Engkau adalah Zaid bin Haritsah bin Syarahil.
Perkawinan Rasul Saw dengan Zainab binti Jahsy setelah diceraikan oleh Zaid dan habis masa tunggunya (iddah), menjadi dasar hukum dalam Fikih Islam untuk tidak memberlakukan anak angkat seperti anak kandung, dan berlakulah seperti orang lain, namun demikian tidak pula menutup kemungkinan untuk berbuat baik kepada anak angkat, atas prinsip tolong menolong, dalam berbuat baik dan ketaqwaan.
Secara panjang lebar Allah s.w.t. menjelaskan tentang halalnya mengawini bekas isteri anak angkat, yaitu ketika Rasulullah s.a.w. ragu dan takut bertemu dengan orang banyak ketika akan mengawini Zainab binti Jahsy, karena Zainab adalah mantan isteri Zaid bin Haritsah, atau dikenal dengan Zaid bin Muhammad. Hal ini sebagaimana difirmakan-Nya dalam surat Al-Ahzab ayat 37 – 40.
Mengangkat anak hukumnya Haram apabila, nasabnya dinisbatkan kepada orang tua yang mengangkatnya. Sedangkan mengangkat anak, apalagi anak yatim, yang tujuannya adalah untuk diasuh dan dididik tanpa menasabkan pada dirinya, maka cara tersebut sangat dipuji oleh Allah SWT. Hal ini sebagaimana dikatakan sendiri oleh Rasulullah SAW. dalam hadits riwayat Bukhari, Abu Daud dan Turmudzi: ‘Saya akan bersama orang yang menanggung anak yatim, seperti ini, sambil beliau menunjuk jari telunjuk dari jari tengah dan ia renggangkan antara keduanya.’
Laqith atau anak yang dipungut di jalanan, sama dengan anak yatim, namun Yusuf Qardhawi menyatakan, bahwa anak seperti ini lebih patut dinamakan Ibnu Sabil, yang dalam Islam dianjurkan untuk memeliharanya. Asy-Syarbashi mengatakan bahwa para fuqaha menetapkan, biaya hidup untuk anak pungut diambil dari baitul-mal muslimin. Hal ini sebagaimana dikatakan Umar bin Khattab r.a. ketika ada seorang laki-laki yang memungut anak, ‘pengurusannya berada di tanganmu, sedangkan kewajiban menafkahinya ada pada kami.’
Ummat Islam wajib mendirikan lembaga dan sarana yang menanggung pendidikan dan pengurusan anak yatim. Dalam kitab Ahkam al-Awlad fil Islam disebutkan bahwa Syari’at Islam memuliakan anak pungut dan menghitungnya sebagai anak muslim, kecuali di negara non-muslim. Oleh karena itu, agar mereka sebagai generasi penerus Islam, keberadaan institusi yang mengkhususkan diri mengasuh dan mendidik anak pungut merupakan fardhu kifayah. Karena bila pengasuhan mereka jatuh kepada non-muslim, maka jalan menuju murtadin lebih besar dan ummat Islam yang tidak mempedulikan mereka, sudah pasti akan dimintai pertanggungjawaban Allah SWT. Karena anak angkat atau anak pungut tidak dapat saling mewarisi dengan orang tua angkatnya, apabila orang tua angkat tidak mempunyai keluarga, maka yang dapat dilakukan bila ia berkeinginan memberikan harta kepada anak angkat adalah, dapat disalurkan dengan cara hibah ketika dia masih hidup, atau dengan jalan wasiat dalam batas sepertiga pusaka sebelum yang bersangkutan meninggal dunia.

Depag RI, (2002), Kompilasi Hukum Islam, Jakarta: Depag RI.
Depag RI, (2007), Al-Qur’an dan Terjemahnya Perkata, Jakarta: Syaamil Al-Qur’an.
Fuad Mohd, Fakhruddin, (1991), Masalah Anak dalam Hukum Islam, Jakarta, Pedoman Ilmu Jaya.
Kamisa, (2005), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern , Jakarta: Balai Pustaka.
Masjfuk Zuhdi, (1993), Masailul Fiqhiyah, Jakarta: Haji Masagung.
Read more >>

~ 5 Perusak Hati ~

Assalamualaikum saudara fillah...

Hati adalah pengendali. Jika ia baik, baik pula perbuatannya. Jika ia rusak, rusak pula perbuatannya. Maka menjaga hati dari kerusakan adalah niscaya dan wajib.

Tentang perusak hati, Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menyebutkan ada lima perkara, "bergaul dengan banyak kalangan (baik dan buruk), angan-angan kosong, bergantung kepada selain Allah, kekenyangan dan banyak tidur."

Bergaul dengan banyak kalangan

Pergaulan adalah perlu, tapi tidak asal bergaul dan banyak teman. Pergaulan yang salah akan menimbulkan masalah. Teman-teman yang buruk lambat laun akan menghitamkan hati, melemahkan dan menghilangkan rasa nurani, akan membuat yang bersangkutan larut dalam memenuhi berbagai keinginan mereka yang negatif.

Dalam tataran riel, kita sering menyaksikan orang yang hancur hidup dan kehidupannya gara-gara pergaulan. Biasanya out put semacam ini, karena motivasi bergaulnya untuk dunia. Dan memang, kehancuran manusia lebih banyak disebabkan oleh sesama manusia. Karena itu, kelak di akhirat, banyak yang menyesal berat karena salah pergaulan. Allah berfirman:

"Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim menggigit dua tangannya seraya berkata, "Aduhai (dulu) kiranya aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku, kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si fulan itu teman akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Qur'an ketika Al-Qur'an itu telah datang kepadaku." (Al-Furqan: 27-29).

"Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang bertakwa." (Az-Zukhruf: 67).

"Sesungguhnya berhala-berhala yang kamu sembah selain Allah adalah untuk menciptakan perasaan kasih sayang di antara kamu dalam kehidupan dunia ini, kemudian di hari Kiamat sebagian kamu mengingkari sebagian (yang lain) dan sebagian kamu melaknati sebagian (yang lain), dan tempat kembalimu adalah Neraka, dan sekali-kali tidak ada bagimu para penolong." (Al-Ankabut: 25).

Inilah pergaulan yang didasari oleh kesamaan tujuan duniawi. Mereka saling mencintai dan saling membantu jika ada hasil duniawi yang diingini. Jika telah lenyap kepentingan tersebut, maka pertemanan itu akan melahirkan duka dan penyesalan, cinta berubah menjadi saling membenci dan melaknat.

Karena itu, dalam bergaul, berteman dan berkumpul hendaknya ukuran yang dipakai adalah kebaikan. Lebih tinggi lagi tingkatannya jika motivasi pertemanan itu untuk mendapatkan kecintaan dan ridha Allah.

Larut dalam angan-angan kosong

Angan-angan kosong adalah lautan tak bertepi. Ia adalah lautan tempat berlayarnya orang-orang bangkrut. Bahkan dikatakan, angan-angan adalah modal orang-orang bangkrut. Ombak angan-angan terus mengombang-ambingkannya, khayalan-khayalan dusta senantiasa mempermainkannya. Laksana anjing yang sedang mempermainkan bangkai.

Angan-angan kosong adalah kebiasaan orang yang berjiwa kerdil dan rendah. Masing-masing sesuai dengan yang diangankannya. Ada yang mengangankan menjadi raja atau ratu, ada yang ingin keliling dunia, ada yang ingin mendapatkan harta kekayaan melimpah, atau isteri yang cantik jelita. Tapi itu hanya angan-angan belaka.

Adapun orang yang memiliki cita-cita tinggi dan mulia, maka cita-citanya adalah seputar ilmu, iman dan amal shalih yang mendekatkan dirinya kepada Allah. Dan ini adalah cita-cita terpuji. Adapun angan-angan kosong ia adalah tipu daya belaka. Nabi shalallahu 'alaihi wa sallam memuji orang yang bercita-cita terhadap kebaikan.

Bergantung kepada selain Allah

Ini adalah faktor terbesar perusak hati. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya dari bertawakkal dan bergantung kepada selain Allah.

Jika seseorang bertawakkal kepada selain Allah, maka Allah akan menyerahkan urusan orang tersebut kepada sesuatu yang ia bergantung kepadanya. Allah akan menghinakannya dan menjadikan perbuatannya sia-sia. Ia tidak akan mendapatkan sesuatu pun dari Allah, juga tidak dari makhluk yang ia bergantung kepadanya. Allah berfirman, artinya:

"Dan mereka telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah, agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka. Sekali-kali tidak, kelak mereka (sembahan-sembahan) itu akan mengingkari penyembahan (pengikut-pengikutnya) terhadapnya, dan mereka (sembahan-sembahan) itu akan menjadi musuh bagi mereka." (Maryam: 81-82)

"Mereka mengambil sembahan-sembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan. Berhala-berhala itu tidak dapat menolong mereka, padahal berhala-berhala itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga mereka." (Yasin: 74-75)

Maka orang yang paling hina adalah yang bergantung kepada selain Allah. Ia seperti orang yang berteduh dari panas dan hujan di bawah rumah laba-laba. Dan rumah laba-laba adalah rumah yang paling lemah dan rapuh. Lebih dari itu, secara umum, asal dan pangkal syirik adalah dibangun di atas ketergantungan kepada selain Allah. Orang yang melakukannya adalah orang hina dan nista. Allah berfirman, artinya: "Janganlah kamu adakan tuhan lain selain Allah, agar kamu tidak menjadi tercela dan tidak ditinggalkan (Allah)." (Al-Isra": 22)

Terkadang keadaan sebagian manusia tertindas tapi terpuji, seperti mereka yang dipaksa dengan kebatilan. Sebagian lagi terkadang tercela tapi menang, seperti mereka yang berkuasa secara batil. Sebagian lagi terpuji dan menang, seperti mereka yang berkuasa dan berada dalam kebenaran. Adapun orang yang bergantung kepada selain Allah (musyrik) maka dia mendapatkan keadaan yang paling buruk dari empat keadaan manusia, yakni tidak terpuji dan tidak ada yang menolong.

Makanan

Makanan perusak ada dua macam.

Pertama, merusak karena dzat/materinya, dan ia terbagi menjadi dua macam. Yang diharamkan karena hak Allah, seperti bangkai, darah, anjing, binatang buas yang bertaring dan burung yang berkuku tajam. Kedua, yang diharamkan karena hak hamba, seperti barang curian, rampasan dan sesuatu yang diambil tanpa kerelaan pemiliknya, baik karena paksaan, malu atau takut terhina.

Kedua, merusak karena melampaui ukuran dan takarannya. Seperti berlebihan dalam hal yang halal, kekenyangan kelewat batas. Sebab yang demikian itu membuatnya malas mengerjakan ketaatan, sibuk terus-menerus dengan urusan perut untuk memenuhi hawa nafsunya. Jika telah kekenyangan, maka ia merasa berat dan karenanya ia mudah mengikuti komando setan. Setan masuk ke dalam diri manusia melalui aliran darah. Puasa mempersempit aliran darah dan menyumbat jalannya setan. Sedangkan kekenyangan memperluas aliran darah dan membuat setan betah tinggal berlama-lama. Barangsiapa banyak makan dan minum, niscaya akan banyak tidur dan banyak merugi.

Dalam sebuah hadits masyhur disebutkan: "Tidaklah seorang anak Adam memenuhi bejana yang lebih buruk dari memenuhi perutnya (dengan makanan dan minuman). Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap (makanan) yang bisa menegakkan tulang rusuknya. Jika harus dilakukan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga lagi untuk nafasnya." (HR. At-Tirmidzi, Ahmad dan Hakim, dishahihkan oleh Al-Albani).

Kebanyakan tidur

Banyak tidur mematikan hati, memenatkan badan, menghabiskan waktu dan membuat lupa serta malas. Di antara tidur itu ada yang sangat dibenci, ada yang berbahaya dan sama sekali tidak bermanfaat. Sedangkan tidur yang paling bermanfaat adalah tidur saat sangat dibutuhkan.

Segera tidur pada malam hari lebih baik dari tidur ketika sudah larut malam. Tidur pada tengah hari (tidur siang) lebih baik daripada tidur di pagi atau sore hari. Bahkan tidur pada sore dan pagi hari lebih banyak madharatnya daripada manfaatnya.

Di antara tidur yang dibenci adalah tidur antara shalat Shubuh dengan terbitnya matahari. Sebab ia adalah waktu yang sangat strategis. Karena itu, meskipun para ahli ibadah telah melewatkan sepanjang malamnya untuk ibadah, mereka tidak mau tidur pada waktu tersebut hingga matahari terbit. Sebab waktu itu adalah awal dan pintu siang, saat diturunkan dan dibagi-bagikannya rizki, saat diberikannya barakah. Maka masa itu adalah masa yang strategis dan sangat menentukan masa-masa setelahnya. Karenanya, tidur pada waktu itu hendaknya karena benar-benar sangat terpaksa.

Secara umum, saat tidur yang paling tepat dan bermanfaat adalah pada pertengahan pertama dari malam, serta pada seperenam bagian akhir malam, atau sekitar delapan jam. Dan itulah tidur yang baik menurut pada dokter. Jika lebih atau kurang daripadanya maka akan berpengaruh pada kebiasaan baiknya. Termasuk tidur yang tidak bermanfaat adalah tidur pada awal malam hari, setelah tenggelamnya matahari. Dan ia termasuk tidur yang dibenci Rasul Shallallahu "alaihi wa sallam .
_____________

(Disadur dari Mufsidaatul Qalbi Al-Khamsah, min kalami Ibni Qayyim Al-Jauziyyah)

Al-Sofwah.or.id
(Abu Okasha Ainul Haris)

Sumber: http://pengusahamuslim.com/5-perusak-hati


Abu Hurairah radiyallahu’anhu berkata, “Hati ibarat seorang raja, sedangkan anggota badan adalah pasukannya. Apabila sang raja baik niscaya akan baik pasukannya. Akan tetapi jika sang raja busuk maka busuk pula pasukannya.” (lihat Ta’thir al-Anfas, hal. 14)

Read more >>

“Menggapai Berkah Dunia Akhirat”

Indahnya Pernikahan Syar’i :

“Menggapai Berkah Dunia Akhirat”

Menikah adalah dambaan semua umat manusia di muka bumi ini. Betapa indahnya menjalani kehidupan bersama pasangan hidup dalam balutan keindahan sakinah, mawaddah warahmah. Dalam ridha Allah swt yang menaungi hari-hari. Islam memberikan tuntunan bagi siapapun yang akan menjalani pernikahan, dengan cara yang lengkap, indah dan mempesona.  Siapapun yang ingin melakukan pernikahan dalam keberkahan, seharusnya melakukan cara pernikahan sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad saw agar kita terhindar dari jalan yang sesat (bid’ah).
Beberapa hal yang harus dilakukan sebelum menikah antara lain adalah sebagai berikut :

1.Mengenal Calon Pasangan Hidup

Sebelum seorang laki-laki memutuskan untuk menikahi seorang wanita, tentunya ia harus mengenal terlebih dahulu siapa wanita yang hendak dinikahinya, begitu pula sebaliknya si wanita tahu siapa laki-laki yang akan menikahinya.  Adapun mengenali calon pasangan hidup di sini maksudnya adalah mengetahui siapa namanya, asalnya, keturunannya, keluarganya, akhlaknya, agamanya dan informasi lain yang memang dibutuhkan. Ini bisa ditempuh dengan mencari informasi dari pihak ketiga, baik dari kerabat si laki-laki atau si wanita ataupun dari orang lain yang mengenali si laki-laki atau si wanita.
2. Shalat Istikharah
Shalat istikharah adalah shalat untuk meminta kepada Allah swt agar diberi petunjuk dalam memilih mana yang terbaik untuknya. Shalat istikharah ini tidak hanya dilakukan untuk keperluan mencari jodoh saja, akan tetapi dalam segala urusan jika seseorang mengalami rasa bimbang untuk mengambil suatu keputusan tentang urusan yang penting. Hal ini untuk menjauhkan diri dari kemungkinan terjatuh kepada penderitaan hidup. Insya Allah ia akan mendapatkan kemudahan dalam menetapkan suatu pilihan.

3. Khitbah (Peminangan)
Seorang laki-laki yang telah berketetapan hati untuk menikahi seorang wanita, hendaknya meminang wanita tersebut kepada walinya.
Apabila seorang laki-laki mengetahui wanita yang hendak dipinangnya telah terlebih dahulu dipinang oleh laki-laki lain dan pinangan itu diterima, maka haram baginya meminang wanita tersebut. Karena Rasulullah shallallahu ’alaihi wassalam pernah bersabda:
“Tidak boleh seseorang meminang wanita yang telah dipinang oleh saudaranya hingga saudaranya itu menikahi si wanita atau meninggalkannya (membatalkan pinangannya).”

4. Melihat Wanita yang Dipinang
Islam adalah agama yang hanif yang mensyari’atkan pelamar untuk melihat wanita yang dilamar dan mensyariatkan wanita yang dilamar untuk melihat laki-laki yang meminangnya, agar masing-masing pihak benar-benar mendapatkan kejelasan tatkala menjatuhkan pilihan pasangan hidupnya.
Dari Jabir ra, bersabda Rasulullah saw, “Apabila salah seorang di antara kalian meminang seorang wanita, maka apabila ia mampu hendaknya ia melihat kepada apa yang mendorongnya untuk menikahinya”. Adapun ketentuan hukum yang diletakkan Islam dalam masalah melihat pinangan ini di antaranya adalah :
- Dilarang berkhalwat dengan laki-laki peminang tanpa disertai mahram.
- Wanita yang dipinang tidak boleh berjabat tangan dengan laki-laki yang meminangnya.

5. Akad Nikah
Dalam akad nikah ada beberapa syarat dan kewajiban yang harus dipenuhi :
Adanya ijab qabul. Dalam perkawinan, yang dimaksud dengan “ijab qabul” adalah seorang wali atau wakil dari mempelai perempuan mengemukakan kepada calon suami anak perempuannya/perempuan yang di bawah perwaliannya, untuk menikahkannya dengan laki-laki yang mengambil perempuan tersebut sebagai isterinya. Lalu laki-laki bersangkutan menyatakan menerima pernikahannya itu.
Adanya mahar (mas kawin).  Islam memuliakan wanita dengan mewajibkan laki-laki yang hendak menikahinya menyerahkan mahar. Islam tidak menetapkan batasan nilai tertentu dalam mahar ini, tetapi atas kesepakatan kedua belah pihak dan menurut kadar kemampuan. Islam juga lebih menyukai mahar yang mudah dan sederhana serta tidak berlebih-lebihan dalam memintanya. Dari Uqbah bin Amir, bersabda Rasulullah saw, “Sebaik-baik mahar adalah yang paling ringan.”
Adanya Wali.
Dari Abu Musa ra, Nabi saw bersabda, “Tidaklah sah suatu pernikahan tanpa wali.” Wali yang mendapat prioritas pertama di antara sekalian wali-wali yang ada adalah ayah dari pengantin wanita. Kalau tidak ada, barulah kakeknya (ayahnya ayah), kemudian saudara laki-laki seayah seibu atau seayah, kemudian anak saudara laki-laki. Sesudah itu barulah kerabat-kerabat terdekat yang lainnya atau hakim.
Adanya saksi-saksi. Rasulullah saw bersabda, “Tidak sah suatu pernikahan tanpa seorang wali dan dua orang saksi yang adil.”
6. Walimah
Dasarnya adalah sabda Rasulullah saw kepada Abdurrahman bin Auf, “… Adakanlah walimah sekalipun hanya dengan seekor kambing.”
Rasulullah shallallahu ’alaihi wassalam sendiri menyelenggarakan walimah ketika menikahi istri-istrinya seperti dalam hadits Anas radhiyallahu ’anhu disebutkan:
“Tidaklah Nabi shallallahu ’alaihi wassalam menyelenggarakan walimah ketika menikahi isteri-isterinya dengan sesuatu yang seperti beliau lakukan ketika walimah dengan Zainab. Beliau menyembelih kambing untuk acara walimahnya dengan Zainab.”

Adapun sunnah yang harus diperhatikan ketika mengadakan walimah adalah sebagai berikut :

1. Hendaklah yang diundang dalam acara walimah tersebut orang-orang yang shalih, tanpa memandang dia orang kaya atau orang miskin. Karena kalau yang dipentingkan hanya orang kaya sementara orang miskinnya tidak diundang, maka makanan walimah tersebut teranggap sejelek-jelek makanan. Rasulullah shallallahu ’alaihi wassalam bersabda:
“Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah di mana yang diundang dalam walimah tersebut hanya orang-orang kaya sementara orang-orang miskin tidak diundang.”
2. Sedapat mungkin memotong seekor kambing atau lebih, sesuai dengan taraf ekonominya. Keterangan ini terdapat dalam hadits Bukhari, An-Nasai, Baihaqi, dan lain-lain, dari Anas ra, bersabda Rasulullah saw kepada Abdurrahman bin Auf, “Adakanlah walimah meski hanya dengan seekor kambing.” Akan tetapi dari beberapa hadits yang shahih menunjukkan dibolehkan pula mengadakan walimah tanpa daging.

3. Pada hari pernikahan ini disunnahkan menabuh duff (sejenis rebana kecil, tanpa keping logam di sekelilingnya -yang menimbulkan suara gemerincing) dalam rangka mengumumkan kepada khalayak akan adanya pernikahan tersebut.

4. Tuntunan Islam bagi para tamu undangan yang datang ke pesta perkawinan hendaknya mendo’akan kedua mempelai dan keluarganya. Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah saw jika mengucapkan selamat kepada seorang mempelai, beliau mengucapkan do’a, “Mudah-mudahan Allah memberimu berkah. Mudah-mudahan Allah mencurahkan keberkahan kepadamu dan mudah-mudahan Dia mempersatukan kalian berdua dalam kebajikan.”
7. Setelah Akad
Ketika mempelai pria telah resmi menjadi suami mempelai wanita, lalu ia ingin masuk menemui istrinya maka disenangi baginya untuk melakukan beberapa perkara berikut ini:
Bersiwak terlebih dahulu untuk membersihkan mulutnya, karena dikhawatirkan tercium aroma yang tidak sedap dari mulutnya. Demikian pula si istri, hendaknya melakukan yang sama. Hal ini lebih mendorong kepada kelanggengan hubungan dan kedekatan di antara keduanya. Didapatkan dari perbuatan Rasulullah shallallahu ’alaihi wassalam, beliau bersiwak bila hendak masuk rumah menemui istrinya, sebagaimana berita dari Aisyah radhiyallahu’anha (HR. Muslim no. 590).
Berlaku lemah lembut kepada istrinya dan  meletakkan tangan di atas bagian depan kepala istri (ubun-ubunnya) sembari mendoakannya.  Dalil sabda Rasulullah shallallahu ’alaihi wassalam:  “Apabila salah seorang dari kalian menikahi seorang wanita atau membeli seorang budak maka hendaklah ia memegang ubun-ubunnya, menyebut nama Allah subhanahu wata’ala, mendoakan keberkahan dan mengatakan: ‘Ya Allah, aku meminta kepada-Mu dari kebaikannya dan kebaikan apa yang Engkau ciptakan/tabiatkan dia di atasnya dan aku berlindung kepada-Mu dari kejelekannya dan kejelekan apa yang Engkau ciptakan/tabiatkan dia di atasnya’.”
Shalat dua rakaat bersamanya.  “Bila engkau masuk menemui istrimu, shalatlah dua rakaat. Kemudian mintalah kepada Allah subhanahu wata’ala dari kebaikannya dan berlindunglah dari kejelekannya. Seterusnya, urusanmu dengan istrimu.”
Read more >>

Ketika Cinta tak harus memiliki..


~..

Ketika Cinta tak harus memiliki..
Kadang ku merasa berat bila harus kehilangan seseorang yang berarti dalam bahagia ..saat-saat masih berdua setia melangkah kemana pun tujuan waktu selalu bersama bergandeng mesra..

~.. Ketika cinta tak harus memiliki..
Sungguh tak bisa bila melepas mu pergi ..sedangkan kau penuh kejujuran dan ketulusan dalam mencintai ..buat ku tak mampu mencari pengganti mu..

~.. Kenapa harus ada cinta yang tidak sampai saling memiliki..katakan lah itu bohong ..bahkan semua orang termasuk aku teringin memiliki seutuh nya ..diri mu ..
Read more >>

..::【PERJALANAN RUH SETELAH MENINGGAL】::..



..::【PERJALANAN RUH SETELAH MENINGGAL】::..

Suatu ketika para sahabat berada di pekuburan Baqi’ul ghorqod.

Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mendatangi mereka. Beliau pun duduk.

Sementara para sahabat duduk disekitarnya dengan tenang tanpa mengeluarkan suara, seakan-akan di atas kepala mereka ada burung.

Beliau sedang menanti penggalian kubur seorang yang baru saja meninggal.

Ini menunjukkan bahwa tatkala seorang hamba berada di pekuburan, dituntunkan kepadanya untuk bersikap tenang, diam, hening, dan tidak mengucapkan dzikir-dzikir dengan suara yang keras.

Terlebih lagi berbicara mengenai urusan-urusan dunia yang fana. Dalam suasana yang seperti ini, hendaknya dia berpikir tentang kematian yang akan menimpa setiap manusia tanpa terkecuali. Sudahkah dia berbekal diri untuk menghadapinya.

Ini membutuhkan perenungan yang dalam, sehingga melahirkan keimanan, ketakwaan, dan amal sholeh yang diterima disisi Allah.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengangkat kepalanya dan mengucapkan:

“Aku berlindung kepada Allah dari adzab kubur.”

Beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali. Setelah itu, beliau shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Sesungguhnya bila seorang yang mukmin menghadap ke alam akhirat dan meninggalkan alam dunia, turun kepadanya sejumlah malaikat berwajah putih yang seolah-olah seperti matahari.

Mereka membawa sebuah kain kafan dan minyak wangi dari surga. Mereka pun duduk di dekatnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah malaikat pencabut nyawa dan duduk di dekat kepalanya. Malaikat pencabut nyawa berkata:

“Wahai jiwa yang baik, keluarlah engkau kepada keampunan dan keridhoan Allah Subhanahu wa Ta’ala.”

Maka nyawanya keluar dan mengalir seperti air yang mengucur dari mulut wadah. Lalu malaikat pencabut nyawa mengambilnya. Nyawanya tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangan malaikat pencabut nyawa dan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah putih tadi.

Kemudian mereka meletakkannya pada kain kafan dan minyak wangi surga yang telah mereka bawa. Maka nyawanya mengeluarkan aroma minyak wangi misik yang paling terbaik di muka bumi.

Lalu mereka menyertainya untuk naik ke langit. Tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan para malaikat itu akan bertanya: “Siapakah nyawa yang baik ini?” Mereka menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan”, dan disebutkan namanya yang paling terbaik ketika mereka memanggilnya di dunia.

Tatkala mereka telah sampai membawanya kelangit, mereka meminta agar pintu langit dibukakan untuknya.
Maka dari setiap langit dia diiringi oleh para penjaganya sampai ke langit berikutnya. Demikianlah yang akan terjadi hingga dia sampai ke langit yang disana ada Allah. Maka Allah berfirman:

“Catatlah oleh kalian bahwa hambaku (ini) berada di surga ‘illiyyin, dan (sekarang) kembalikanlah dia ke muka bumi.

Sungguh darinya Aku telah menciptakan mereka, dan padanya Aku akan mengembalikan mereka, serta darinya pula Aku akan mengeluarkan mereka sekali lagi”.

Kemudian nyawanya dikembalikan ke dalam jasadnya. Lalu datanglah dua orang malaikat kepadanya. Keduanya bertanya, siapa Rabbmu? Maka dia menjawab, Rabbku adalah Allah. Keduanya kembali bertanya, apa agamamu? Maka dia menjawab, agamaku adalah islam.

Keduanya kembali bertanya, siapa orang yang telah diutus di tengah kalian ini? Maka dia menjawab, beliau adalah utusan Allah. Keduanya kembali bertanya, siapakah yang telah mengajarimu? Maka dia menjawab, aku membaca kitab Allah, beriman kepadanya dan membenarkannya.

Kemudian terdengarlah suara yang menyeru dari langit, “Hambaku ini telah benar. Bentangkanlah untuknya permadani dari surga dan bukakanlah sebuah pintu ke surga”.

Maka harum wangi surga pun menerpanya dan kuburnya diperluas sejauh mata memandang. Lalu datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya, pakainnya, dan harum wanginya. Orang itu berkata, bergembiralah dengan segala yang akan menyenangkanmu.

Ini adalah hari yang dahulu engkau telah dijanjikan. Maka si mukmin bertanya kepadanya, “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa kebaikan.” Dia pun menjawab, “Aku adalah amalmu yang sholih.” Lalu si mukmin berkata, “Wahai Rabbku! Segerakanlah hari kiamat agar aku kembali kepada keluarga dan hartaku”.

Selanjutnya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Adapun bila seorang yang kafir meninggalkan alam dunia dan menghadap ke alam akhirat, turun kepadanya dari langit sejumlah malaikat yang berwajah hitam legam.

Mereka membawa sebuah kain kafan yang buruk dan kasar. Mereka pun duduk di dekatnya sejauh mata memandang. Lalu datanglah malaikat pencabut nyawa dan duduk di dekat kepalanya. Malaikat pencabut nyawa berkata,

“Wahai jiwa yang buruk, keluarlah engkau kepada kemurkaan dan kemarahan Allah”.

Maka nyawanya tercerai berai di dalam jasadnya. Kemudian malaikat pencabut nyawa merenggut nyawanya seperti mencabut besi pemanggang daging dari bulu domba yang basah.

Setelah malaikat pencabut nyawa mengambilnya, tidak dibiarkan sekejap mata pun berada di tangannya dan segera diambil oleh para malaikat yang berwajah hitam legam tadi. Lalu mereka meletakkannya pada kain kafan (yang telah mereka bawa) itu. Sehingga keluarlah dari nyawanya seperti bau yang sangat busuk di atas muka bumi.

Kemudian mereka naik bersamanya. Tidaklah mereka melewati sekumpulan malaikat melainkan para malaikat itu akan bertanya, siapakah nyawa yang buruk ini? Mereka menjawab: “Ini adalah Fulan bin Fulan” dan disebutkan namanya yang paling terburuk ketika mereka memanggilnya di dunia.



Kemudian mereka membawanya naik sampai ke langit dunia dan dimintakan agar pintu langit di bukakan untuknya. Namun pintu langit tidak dibukakan untuknya”.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat yang berbunyi,
“Tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan mereka tidak akan masuk surga sampai onta bisa masuk ke dalam lubang jarum.” (QS. Al-A’rof: 40)
Selanjutnya Allah Azza wa jalla berfirman,

“Catatlah oleh kalian bahwa ketetapannya berada di (neraka) Sijjiin, di bumi yang paling bawah”.
Setelah itu, nyawanya benar-benar dilemparkan.
Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam membaca ayat yang berbunyi,
“Barangsiapa yang berbuat syirik kepada Allah, Maka dia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan oleh angin ke tempat yang jauh”. (surat Al Hajj:ayat 31)

Demikianlah, nyawanya dikembalikan kedalam jasadnya. Maka dua orang malaikat mendatanginya lalu mendudukkannya. Keduanya bertanya, “Siapa Rabbmu?” Dia menjawab, “Hah.. hah..aku tidak tahu”. Keduanya kembali bertanya, “Siapa orang yang telah diutus ditengah kalian ini?” Dia menjawab,
 
“Hah..hah..aku tidak tahu.” Kemudian terdengarlah suara yang menyeru dari langit, “Dia telah berdusta, bentangkanlah untuknya permadani dari api neraka dan bukakanlah sebuah pintu ke neraka.” Sehingga hawa panas dan racun neraka pun menerpanya dan kuburnya dipersempit sampai tulang-tulang rusuknya saling bergeser. Lalu datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya, pakainnya, dan busuk baunya. Orang itu berkata, “Bergembiralah dengan segala yang akan memperburuk keadanmu. Ini adalah hari yang dahulu engkau telah dijanjikan.” Maka si kafir bertanya, “Siapakah engkau? Wajahmu adalah wajah yang datang dengan membawa keburukan.” Dia pun menjawab, “Aku adalah amalmu yang buruk.” Lalu si kafir berkata, 

“Wahai Rabbbku! Janganlah engkau datangkan hari kiamat”.
Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani rahimahullah di dalam kitabnya “Ahkamul Janaiz” (hal. 156-157) dan tahqiq beliau terhadap “Syarh Aqidah Thahawiyyah” (hal. 397-398).
Inilah keadaan seorang yang mukmin dan seorang yang kafir tatkala meninggalkan alam dunia dan masuk ke dalam alam akhirat yang dimulai dengan alam barzakh (alam kubur). Wallahu a’lam bi showab

Ketika manusia meninggalkan alam dunia bukan berarti urusannya telah selesai. Dia akan mengalami alam kedua yaitu alam barzakh (alam kubur). Alam ini merupakan pintu masuk ke dalam alam akhirat yang sesungguhnya. Disebut dengan alam barzakh, karena makna barzakh adalah penutup atau perantara bagi dua perkara. Maka alam barzakh adalah alam di antara alam dunia dan alam akhirat. Di alam barzakh, manusia akan mengalami berbagai masalah yang menandakan bahwa urusannya belum selesai dengan semata-mata meninggalkan alam dunia. Saat melewati alam barzakh, pertama kali yang akan dihadapinya adalah pertanyaan dua malaikat di dalam kuburnya, sebagaimana di dalam hadits Al Baro` bin ’Azib yang terdahulu. Maka keberhasilannya di alam barzakh, mendapat kebaikan atau keburukan, akan tergantung dengan kemampuannya dalam menjawab pertanyaan dua malaikat itu.

Perlu diingat, bahwa di alam barzakh, jasad manusia tidak akan mampu untuk menjawabnya. Yang akan menjawabnya adalah ruh dan jiwa manusia yang telah diisi saat di alam dunia dengan kebaikan atau keburukan. Adapun seorang yang mukmin niscaya akan dimudahkan oleh Allah untuk bisa menjawab pertanyaan kubur yaitu tentang siapa Rabmu, apa agamamu, dan siapa nabimu. Itulah yang Allah maksudkan dengan firman-Nya:

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.” (Ibrahim: 27)

Di dalam sebuah hadits yang shohih dari sahabat Al-Bara’ bin ‘Azib radhiyallahu ‘anhu , bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Seorang hamba yang muslim bila ditanya di dalam kuburnya, niscaya dia akan bersaksi bahwasanya tidak ada sesembahan yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Allah dan bahwasanya muhammad adalah utusan Allah”.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Itulah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:

“Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat”. (HR. Al Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa seorang yang mukmin akan mampu mengucapkan dua kalimat syahadat “La ilaha illallah wa anna Muhammadan Rasulullah”, baik ketika di dunia maupun di akhirat.

Tatkala seorang hamba menghadapi pertanyaan dua malaikat ini, maka dia akan menjawabnya sesuai dengan amal perbuatannya sewaktu di dunia. Oleh sebab itu, seorang hamba yang berbuat dosa-dosa besar dan tidak bertaubat darinya, sangat mungkin disiksa oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala di dalam kuburnya, walaupun dia seorang yang mukmin.

Telah datang sebuah hadits dari sahabat ‘Abdullah bin Abbas radhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda:

“Orang-orang yang berada di dalam dua kubur ini, sungguh sedang disiksa. Dan tidaklah keduanya disiksa karena suatu masalah yang besar. Adapun salah satu dari keduanya, dahulu tidak mau menjaga diri dari air kencing. Sedangkan yang lain, dahulu biasa berjalan untuk mengadu domba”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan kepada kita sekalian bahwa dua orang yang disiksa di dalam kuburnya itu dikarenakan dosa-dosa besar. Berarti yang disiksa oleh Allah di alam kubur bukan karena kekafiran saja tetapi juga karena dosa-dosa besar.

Nasalullah salamah wal ‘afiah.

Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengambil sebuah pelepah kurma yang masih basah dan membelahnya menjadi dua bagian. Beliau meletakkannya di masing-masing dua kubur ini dengan harapan semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala memperingan siksa keduanya, selama pelepah kurma itu masih basah dan belum kering.

Kita memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, semoga kita dimudahkan untuk menjawab pertanyaan kubur dan diselamatkan dari siksanya.

Wallahu a’lam bis shawab.
Read more >>

Menikah; Menyatukan Potensi, Menjemput Rezeki


Menikah; Menyatukan Potensi, Menjemput Rezeki

01. Banyak yang ragu saat memutuskan untuk menikah; nanti jadi miskin lah, beban bertambah lah | tapi sebagian lagi enteng-enteng saja, sebab mereka yakin akan pertolongan Allah

02. Diantara beban pikiran para ikhwan; harus mampu menambah "uang masuk" daripada biasanya | kalau biasanya dengan Rp. 1 juta per bulan untuk diri sendiri, bisa berlebih; kalau menikah harus berusaha lebih, diatas Rp. 1 juta

03. Catet kata-kata ini>> menikah, membuka pintu rezeki | bermodal iman dan keyakinan, kamu bisa melangkah pasti tanpa khawatir tentang rezeki

04. Suami punya potensi; memiliki teman yang banyak, ukhuwah selalu dijalin, saling percaya terhadap rekanan kerja | isteri punya potensi; bisa masak yang enak, bumbunya pas, rasanya nggak kalah dengan restoran

05. Dua potensi menyatu>> bikin usaha warung kecil-kecilan | tapi modal darimana?

06. Sang suami punya banyak kenalan, yang akrab, mereka punya rezeki lebih | dapat pinjaman modal dari mereka; tanpa bunga, tanpa riba, murni karena ingin membantu

07. Sip! Usaha jalan; dari warung kecil-kecilan, bisa menjadi restoran; usaha berkembang, rezeki datang!

08. Menikah>> membuka pintu rezeki | cek lagi potensi masing-masing diri, bila dikombinasi; insya Allah akan mendatangkan rezeki.

09. Jangan takut! Asal mau usaha, ada jalan | where is a will, there is a way! Jangan takut miskin, Allah Maha Kaya.
Read more >>

Istriku Sayang.., Maafkan Aku..!!


Istriku Sayang.., Maafkan Aku..!!

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... Namaku Fajri, aku adalah seorang suami yang telah menorehkan sejarah pahit pada keluarga, sehingga sampai detik ini perasaan masih terus dihinggapi rasa bersalah…Rasa sedih yang teramat dalam. Kisah ini aku harap bias menjadi nasehat buat para suami-suami agar kelak tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti yang telah aku lakukan dulu.

Aku menikahi seorang wanita diusiaku memasuki 26 tahun tepatnya tahun 2009 kemarin, gadis itu bernama “Rini” . Aku bukan terlahir dari organisasi islam manapun, tetapi istriku punya latar belakang keislaman yang cukup kuat, sebelum menikah denganku, beliau adalah seorang aktifis muslimah yang sangat aktif disebuah organisasi islam didaerah kami, sementara dari latar belakang pekerjaan, aku bekerja disebuah perusahaan swasta didaerahku sementara istriku sebelumnya adalah Honorer disebuah Sekolah Dasar didaerahku pula. Alhamdulillah jodoh telah menyatukan kami dalam sebuah ikatan pernikahan yang suci setelah hamper setahun lamanya saling kenal meskipun tidak melewati proses pacaran, dimana setiap hari aku nyaris bertemu beliau karena ponakanku sekolah dimana beliau mengajar disitu, aku sendiri tidak tahu sejak kapan rasa suka itu menghinggapi perasaanku, tetapi manakala rasa suka itu mulai mengusik hatiku, maka saat itupula disebuah kesempatan kuberanikan diriku untuk berterus terang pada beliau atas rasa yang mulai menggangu fikiranku, kuutarakan bahwa aku berniat mempersunting beliau menjadi istriku, kaget memang kesan pertamanya saat beliau mendengarkan suara hatiku saat itu, beliau bahkan tidak menyangka kalau aku memiliki perasaan lebih atas diri beliau, karena selama ini kami hanya bertemu saat aku mengantarkan ponakanku kesekolah setiap harinya, bertegur sapapun tidak pernah, sebab bila bertemu denganku, ibu rini selalu menundukan pandangannya dan berlalu pergi meninggalkan aku, tetapi entah mengapa justru diperlakukan seperti itu aku malah semakin penasaran dengan beliau , hingga moment menyatakan harapan dan niatku untuk menikahinyapun menjadi salah satu pilihan untuk mengakhiri rasa penasaranku terhadap beliau, apalagi kuketahui dari salah seorang guru lainnya bahwa ibu rini belum pernah kelihatan bersama lelaki manapun, baik itu teman maupun pacarnya, kusaksikan kegugupan yang teramat sangat memancar diraut beliau saat kuutarakan rasa itu, tetapi dengan rasa gugupnya beliau hanya menjawab bahwa aku diminta untuk bertemu dengan orang tuanya dan melamarnya langsung dihadapan orang tuanya kemudian berlalu dari hadapanku yang masih mematung dengan seribu bahasa.

Akhirnya pernikahanpun dilangsungkan setelah berbagai proses yang cukup melelahkan kami jalani bersama. Begitu indah hari-hari pasca pernikahan itu kami lalui bersama, pacaran baru terjalin setelah segalanya menjadi halal, meskipun latar belakang keislamanku tidak terlalu kuat, namun aku begitu merasakan indahnya pacaran setelah menikah, istrikupun begitu sangat menjalani perannya sebagai seorang istri, aku sangat bersyukur karena Rini mau menerimaku apa adanya, baik kelemahan dan kekuranganku. Bahkan dalam hal-hal tertentu ia selalu mengingatkan aku, misalnya saja kewajiban sholat 5 waktuku, dll.., aku sangat bangga dianugerahi istri sebaik beliau. Pendengar, waktu berlalu begitu cepat dan tanpa terasa Allah kembali menganugerahiku kebahagiaan berlipat setelah setahun lebih pernikahan kami, akhirnya Allah menganugerahi kami 2 orang anak kembar, bayi laki-laki dan seorang bayi perempuan, yang akhirnya kami beri nama Yusuf dan Zulaehah, subhanallah, hari-hari aku jalani dengan semangat yang berlipat pula sebab kali ini tanggung jawabku bertambah, selain seorang istri ada juga 2 bayi kecil amanah Allah yang ada dalam tanggunganku dan hal itupun yang membuatku semakin semangat dalam bekerja.

Semenjak kehadiran Yusuf dan Zulaehah ditengah2 kami, aku telah meminta istriku untuk berhenti menjadi guru honorer di sekolahnya dulu, semua itu aku lakukan semata-mata karena aku ingin dia focus mengurusi kedua permata hati kami, apalagi kami tinggal hanya berdua dan tidak menyewa pembantu rumah tangga, jadi sepenuhnya tanggung jawab dalam rumah harus dikerjakan snediri oleh istriku, sementara aku focus dengan pekerjaanku sebagai kepala keluarga yang bertugas menafkahi keluarga. Alhamdulillah aku saksikan sendiri istriku begitu menikmati perannya sebagai istri sekaligus ibu bagi anak-anakku, tetapi dengan berjalannya waktu, kadang kurasakan perubahan dalam diri istriku, aku sendiri tak mengerti mengapa?, aku mulai cemburu dengan perhatiannya yang lebih pada anak-anak sehingga melalaikan kewajibannya atas diriku, entahlah… atau mungkin aku yang berlebihan menanggapinya, kadang karena kesibukannya mengurus anak-anak membuat aku harus sarapan pagi diluar kaarena hingga aku akan berangkat kerja makanan untuk sarapan pagipun belum siap, bahkan aku yang harus menyiapan pakaianku sendiri, begitu juga terkadang ketika aku pulang dari kantor makanan belum disiapkan diatas meja makan, mula-mula aku memakluminya karena mengurusi 2 orang bayi tidaklah mudah apalagi tidak ada pembantu rumah tangga, tetapi lama-kelamaan aku sudha mulai capek menghadapinya, sebab kurasakan hampir2 tak ada waktunya mengurusiku, habis menidurkan anak-anak dia sibuk mencuci pakaian sambil memasak dan banyak sek/’ali pekerjaan yang dirangkapnya sekaligus, ditambah lagi bila aku sedang kecapean dan mengambil waktu untuk istirahat tidur beberapa menit, kepalaku selalu kurasakan pening manakala terganggu dengan pekikan tangisan yusuf dan zulaehah yang menangis sekaligus, ahhh..pusinggg!!!, ujarku dalam hati.
Pendengar Nurani yang budiman
Hingga karena akumulas dari rasa kesalku pada istriku, akhirnya terjadi pertengkaran hebat diantara kami :

“Hehh kamu mulai malas yaa jadi istri?, kerjaanmu mengurusi anak saja, kamu fikir aku apa???, hahh!!!, aku juga butuh perhatianmu, aku butuh sarapan tepat waktu dan makan siang tepat waktu, begitu saja gak ada yang beres…!!!” ujarku disatiu kesempatan

“maafkan saya mas.., saya bingung gak tahu harus mendahulukan yang mana dan siapa…, mama begitu ingin total melayani mas, tetapi disisi lain ada juga anak-anak kita yang juga tidak kalah penting untuk diurusi, apalagi mereka kembar mas…, maafkan aku..!!” jawab istriku menyela dengan rasa bersalahnya.

“Alaaaaaaaaaaaaaaahhh, alasannn!!!, banyak koq diluar sana wanita-wanita yang juga memiliki banyak anak, tetapi mereka bias professional, bias mengurusi segalanya dengan tepat waktu, kau aja yang cengeng dan gak punya perhitungan…” selaku dengan nada kasar.

“Astagfirulah mas, aku benar-benar minta maaf kalau memang aku bersalah, demi Allah aku tidak menyengajai hal itu mas…” jawab istriku dengan nada memelas.

“hmmm.., kau ini kalau dibilangin pasti menangis, dan menangis, seolah-olah insaf dari kesalahanmu dan sadar setelahnya, tetapi seringkali ketika aku sudah maafkanmu selalu saja masih kau ulangi.., aku capek..!!” ujarku sambil berlalu meninggalkannya, kudengar sesaat istriku menangis tersedu dalam kesedihannya, tetapi aku tidak perduli dengannya, karena kekesalan demi kekesalan yang aku rasakan selama ini.

Suatu hari ketika aku sedang kesal dari kantor dan kembali kerumah, tiba-tiba aku dapatkan istriku sedang kerepotan menghadapi kedua anak kami yang menangis secara bersamaan, kulihat dia kerepotan menanganinya, tetapi karena kau sedang kesal, lapar dan capek sehingga bukan rasa iba yang merasuk dalam fikiranku melainkan amarah yang luar biasa.

“Adduhhhh…, jadi ibu kau ini gak becus banget sih..??, mendiamkan dua anak saja gak bias, berisikkk tahu??, kepalaku pening mendengarnya…, pusing tau gak” ujarku ditengah kekesalan sambil berlalu kemeja makan, semula aku berharap bahwa dibalik tudung saji yang ada diatas meja makan itu ada hidangan makan siang lezaat, tetapi alangkah geramnya hatiku manakala menyaksikan bahwa yang dihidangkan diatas meja itu adalah makanan sisa semalam yang belum dibersihkan.

“Riniiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii…, mana makananku??, bias-bisanya sampai siang gini kau belum masak..?, istri macam apa kau?, kau fikir aku apa hah??, dasar istri siallll…, bisanya bikin ulah saja…” ujarku dengan kemarahan yang teramat sangat.

“maaf mas, saya baru sempat memasak nasi, dan belum semmpat memasak ikan dan sayurannya, soalnya dari tadi pagi yusuf dan zulaehah rewel, si yusuf badannya hangat dan zulaehah tadi pagi kejang-kejang karena panasnya cukup tinggi.., maafkan saya mas…” jawabnya lagi.

“alaaaa…, alasan saja…, memang yaa kau suka nyari-nyari alasan untuk berkilah dari kewajibanmu, istri macam apa kau ini?. Aku ini capek kerja, kerja untuk kalian, aku lelah setiap hari harus turun pagi pulang sore demi kalian, apa kurang cukup kau melihat aku kecapean bekerja seharian?.” Jawabku dengan emosi yang sudah memuncak.

“maaf mas.., demi Allah aku minta maaf, aku bingung harus berbuat apa, aku sedih melihat anak-anak rewel karena kesakitan, tadi mas ku telepon tapi tidak ngangkat teleponku, smskupun mas gak balas, anak kita sakit mas, tolong mengerti dengan aku…” ujar istriku menyela

“Apa..??, ngertiin kamu..??, apa aku gak salah dengar??, justru kamu yang harus ngertiin aku…, sebagai suami sudah cukup kewajibanku menafkahi kalian, pergi pagi-pulang sore sudah aku lakoni setiap hari sebagai kepala rumah tangga, jadi masalah apapun yang terjadi didalam rumah itu adalah kewajibanmu, itu urusanmu rini…, kau tidak perlu lagi mengusik istirahatku dengan berbagai macam alasanmu itu…” jawabku menimpali dengan amarah yang meluap.

“Maaf mas,mohon maaf bila kali ini aku harus membantahmu, maafkan aku pula bila bantahanku ini menyakiti perasaanmu, tetapi dari pada aku bathin dengan semua ini, lebih baik seluruh perasaan yang aku rasakan selama ini aku utarakan…, mas…, jadi selama ini kau fikir hanya kau yang capek?, jadi selama ini kau fikir hanya kau yang letih?, aku lebih capek mas, aku harus mengurusimu dan anak-anak kita setiap hari, disaat kau sudah mendengkur tidur aku masih belum bias tidur karena harus menidurkan anak-anak kita, belum lagi aku harus terjaga tengah malam karena anak-anak kita menangis, disaat kau belum bangun aku sudah terjaga lebih dahulu karena harus mengurusi semua keperluanmu dan anaka-anak kita, memasak, menyapu, menyetrika, beres-beres rumah. Bahkan terkadang aku harus mengerjakan semuanya secara bersamaan agar aku masih memiliki waktu untukmu, tetapi aku tidak bias mas karena anak-anak kita masih sangat kecil untuk memahami semua itu, mereka butuh perhatianku, mereka butuh digantiin popoknya, mereka butuh disusui, mereka butuh dimandiin dan tidurkan…, selama ini aku tidak pernah mengeluh apapun padamu mas…, aku hanya berharap bahwa kau mau mengerti perasaanku, tetapi setiap hari yang aku dapat darimu hanyalah cemoohan dan makian, seolah-olah aku ini istri dan ibu tidak berguna…, kau bahkan tidak merasa iba padaku pada saat anak2 menangis dan aku sedang memasak dan mencuci pakainan kalian, kau malah menutupi telingamu dengan bantal…, aku ini manusia mas.., aku bukan robot…kau kejam mas..kau kejam padaku. Kau bahkan tidak pernah bertanya padaku apakah aku sudah berisitrahat, apa aku sudah makan atau belum..??, kau tahu mas…, untuk kalian.., demi mengurusi kalian aku sendiri bahkan telah lupa mengurusi diriku snediri, akupun lupa apakah aku sudah makan atau belum…, bahkan aku sakitpun kau tidak pernah mengetahuinya…, dan seolah tidak mau tahu…, aku ini istrimu mas, aku ini istrimu, bukan pembantumu…, maafkan aku bila kata-kataku ini menyakiti perasanmu, tapi inilah suara hatiku…, aku hanya berharap padamu mas, bila terjadi sesuatu atas diriku, aku titip anak-anakku, tolong jaga mereka, tolong rawat mereka dengan baik…, jangan kau sia-siakan mereka, dan bila nanti kau menemukan wanita yang kau anggap pantas untukmu nikahilah dia, semoga kau bahagia bersamanya…, aku ikhlas mas…” ujar istriku dengan air mata yang mengalir deras sambil tubuhnya bergetar. Aku tidak mengerti apa yang terjadi dengan istriku, tetapi beberapa saat kemudian tubuhnya terguncang hebat dan kejang-kejang, dimulutnya keluar busa yang sangat banyak. Tubuh kurus itu semakin mengejak dengan hebat dan akhirnya diam tak bergerak, mendapati hal itu aku shok, aku bingung tak tahu harus berbuat apa.., kupegang pergelangan tangannya namun tak kudapati nadinya berdenyut lagi, aku berteriak histeris dan meminta tolong dengan sekeras2nya, lalu tiba-tiba saja para tetangga berkerumun dan melakukan pertolongan pada istriku, akan tetapi naas, nyawa istriku tak bias lagi tertolong saat dalam perjalanan kerumah sakit. Yaa Allah…alangkah berdosanya aku ini, aku suami yang bejat…, aku suami tak berguna, aku suami yang tidak pandai berterima kasih pada istri. Aku tahu dia begitu saying padaku, aku tahu dia begitu perhatian padaku tetapi sikapku yang terlalu berlebihan, aku yang selalu cemburu padanya, membuatku khilaf dan kalap mata yang akhirnya membuat istriku sakit dan aku tidak menyadarinya, maafkan aku, maafkan aku istriku.., aku yang sangat berdosa padamu, maafkan aku.

Itulah kisahku, dan saat ini aku sendiri mengurusi kedua anak-anakku, kenangan-kenangan indah yang pernah kami lalui bersama dan kenangan-kenangan pahit yang aku torehkan padanya masih belum lekang dalam ingatanku, perasaan bersalah masih terus menghantui fikiranku, maafkan aku istriku, aku berjanji insyaa Allah akan merawat anak-anak kita, dan semoga kau tenang dialam sana.

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...
Read more >>