YANG TERSAYANG

Detik waktu mengukir kerut,
Memangkas indah parasku . .
Menghitung detik berlalu tanpamu,
Menatap jiwa yang pergi membawa senyum dan mimpi . .

Sang bidadari tetap setia menatap Rindu . .
Mengobati Hati,
Memandang memori yang melukis tangis-tangis dari rahimnya.
Sang bidadari tetap setia menanti irama langkah,
Walau Sesaat hadir menyapa menitipkan lembaran Kata

Wahai Ananda . .
Begitu indah merindumu,
Hingga detik waktu begitu cepat meraih umurku . .
Masihkah ada senyumku dibalik senyummu ? ?
Walau sesaat,
Tersenyumlah untukku dalam heningmu.

Wahai Ananda . .
Begitu indah memilikimu,
Hingga tetes jiwa seakan aku yang memeluk gundahmu.
Masihkah ada namaku terukir ditiap lafas kasihmu ? ?
Walau sejenak,
Sentuhlah Jiwaku dengan Irama Kasihmu

Sang bidadari masih setia menatap Rindu,
Walau hanya terlihat dari kiriman Fotomu
Hadirlah sesaat menyapaku,
Wahai anakku . .
Agar sempurna senyumku,
Walau sesaat menatapmu . .

0 komentar:

Posting Komentar