RENUNGAN..


Wahai Ukhti…..,

renungkanlah hal ini…..

Kebahagiaan tetaplah rahasia Ilahi, meskipun ‘sejuta manusia’ menggapai langit dan menggali bumi, demi kebahagiaan sejati.

Keyakinan terhadap takdir, menjunjung manusia ke arah ketabahan, kepasrahan dan keteduhan hati.
Keihlasan, bak mutiara terpendam, menyorotkan cahaya pasrah, menyambut keridhoan ilahi.
Peneladanan terhadapmu, wahai Nabiku, seringkali m


enggeser segala kesukaan kami terhadap segenap penghuni bumi. Itulah sebabnya, kehambaan kami bertahan hingga kini.
Saudari muslimah, berbahagialah dengan takdirmu, niscaya keabadian menghampirimu dengan segala keindahannya.

Saudari muslimah, berbahagialah dengan keislamanmu, niscaya surga dunia, juga surga akhirat, berkenan menyambutmu…

Wahai Ukhti….., pikirkanlah hal ini…..
Ukhti…Besarnya kerudungmu tidak menjamin sama dengan besarnya semangat jihadmu menuju ridho tuhanmu, bahkan bisa jadi kerudung besarmu hanya akan di jadikan sebagai identitasmu saja, supaya bisa mendapat gelar akhwat dan di kagumi oleh banyak ikhwan, jangan sampai ya ukhti……….

Ukhti…tertutupnya tubuhmu Tidak menjamin bisa menutupi aib saudaramu, keluargamu bahkan diri anti sendiri, coba perhatikan sekejap saja, apakah aib saudaramu, teman dekatmu bahkan keluargamu sendiri sudah tertutupi, bukankah kebiasaan buruk seorang perempuan selalu terulang dengan tanpa di sadari melalui ocehan-ocehan kecil sudah membekas semua aib keluargamu, aib sudaramu, bahkan aib teman dekatmu melalui lisan manis mu. jangan sampai ya ukhti……….

Ukhti…lembutnya suaramu mungkin selembut sutra bahkan lebih dari pada itu, tapi akankah kelembutan suara anti sama dengan lembutnya kasihmu pada sauadaramu, pada anak-anak jalanan, pada fakir miskin dan pada semua orang yang menginginkan kelembutan dan kasih sayangmu?

Ukhti…lembutnya Parasmu tak menjamin selembut hatimu, akankah hatimu selembut salju yang mudah meleleh dan mudah terketuk ketika melihat penderitaan orang lain, akankah selembut itu hatimu ataukah sebaliknya hatimu sekeras batu yang ogah dan cuek melihat ketertindasan orang lain?

Ukhti…Rajinnya tilawahmu tak menjamin serajin dengan shalat malammu, mungkinkah malam-malammu di lewati dengan rasa rindu menuju tuhanmu dengan bangun di tengah malam dan di temani dengan butiran-butiran air mata yang jatuh ke tempat sujudmu serta lantunan tilawah yang tak henti-hentinya berucap membuat setan terbirit-birit lari ketakutan, atau sebaliknya, malammu selalu di selimuti dengan tebalnya selimut setan dan di nina bobokan dengan mimpi-mimpi dunia bahkan lupa kapan bangun shalat subuh.

Ukhti…Cerdasnya dirimu tak menjamin bisa, mencerdaskan sesama saudaramu dan keluargamu, mungkinkah temanmu bisa ikut bergembira menikmati ilmu-ilmunya seperti yang anti dapatkan, ataukah anti tidak peduli sama sekali akan kecerdasan temanmu, saudaramu bahkan keluargamu, sehingga membiarkannya begitu saja sampai mereka jatuh ke dalam lubang yang sangat mengerikan yaitu maksiat?

Ukhti…cantiknya wajahmu tidak menjamin kecantikan hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan diri anti sendiri, pernahkah anti menyadari bahwa kecantikan yang anti punya hanya tiitpan ketika muda, apakah sudah tujuh puluh tahun kedepan anti masih terlihat cantik?

Ukhti…tundukan pandanganmu yang jatuh ke bumi tidak menjamin sama dengan tundukan semangatmu untuk berani menundukan musuh-musuhmu, terlalu banyak musuh yang akan anti hadapi mulai dari musuh-musuh islam sampai musuh hawa nafsu pribadimu yang selalu haus dan lapar terhadap perbuatan jahatmu.

Ukhti…lirikan matamu yang menggetarkan jiwa tidak menjamin dapat menggetarkan hati saudaramu yang senang bermaksiat, coba anti perhatikan dunia sekelilingmu masih banyak teman, saudara bahkan keluarga anti sendiri belum merasakan manisnya islam dan iman. Mereka belum merasakan apa yang anti rasakan, bisa jadi salah satu dari kleuargamu masih gemar bermaksiat, sanggupkah anti menggetarkan hati-hati mereka supaya mereka bisa merasakan sama apa yang kamu rasakan yaitu betapa lezatnya hidup dalam kemulyaan islam?

Ukhti…tebalnya kerudungmu tidak menjamin setebal imanmu pada Sang Kholikmu, anti adalah salah satu sasaran setan durjana yang selalu mengintai dari semua penjuru mulai dari depan belakang atas bawah semua setan mengintaimu, imanmu dalam bahaya, hatimu dalam ancaman, tidak akan lama lagi imanmu akan terobrak abrik oleh tipuan setan jika imanmu tidak betul-betul di jaga olehmu, banyak cara yang harus anti lakukan mulai dari diri sendiri, dari yang paling kecil dan seharusnya di lakukan sejak dari sekarang, kapan lagi coba….

Ukhti…Putihnya kulitmu tidak menjamin seputih hatimu terhadap saudaramu, temanmu bahkan keluargamu sendiri, masihkah hatimu terpelihara dari berbagai penyakit yang merugikan seperti riya dan ujub? Pernahkah anti membanggakan diri ketika kesuksesan dakwah telah di raih dan merasa diri paling wah, merasa diri paling aktif, bahkan merasa diri paling cerdas di tas rata-rasat akhwat yang lain, sekeras itukah haitmu, lalu di manakah beningnya hatimu, dan putihnya cintamu??

Ukhti…rajinnya ngajimu tidak menjamin serajin infakmu ke mesjid atau mushola, sadarkah anti kalo kotak-kotak nongkrong di masjid masih terliat kosong dan menghawatirkan? Tidakkah anti memikirkan infaq sedikit saja, bahkan kalaupun infaq, kenapa uang yang paling kecil dan paling lusuh yang anti masukan, maukah anti di beri rizki sepelit itu?

Ukhti…rutinnya ta’limmu tidak menjamin serutin puasa sunah senin kamis yang anti laksanakan , kejujuran hati tidak bisa di bohongi, kadang semangat fisik begitu bergelora untuk di laksanakan, tapi semangat ruhani tanpa di sadari turun drastis, puasa yaummul bidh pun terlupakan apalagi puasa senin kamis yang di rasakan terlalu sering dalam seminggu, separah itukah hati anti? Makanan fisik yang anti pikirkan dan ternyata ruhiyah pun butuh stok makanan, kita tidak pernah memikirkan bagaimana akibatnya kalau ruhiyah kurang gizi.

Ukhti…manisnya senyummu tak menjamin semanis rasa kasihmu terhadap sesamamu, kadang sikap ketusmu terlalu banyak mengecewakan orang sepanjang jalan yang anti lewati, sikap ramahmu pada orang anti temui sangat jarang terlihat, bahkan selalu dan selalu terlihat cuex dan menyebalkan, kalau itu kenyataanya bagaiamana orang lain akan simpati terhadap dakwah kita., ingat!!! Dakwah tidak memerlukan anti tapi… antilah yang memerlukan dakwah, kita semua memerlukan dakwah!!!

Ukhti…rajinnya shalat malammu tidak menjamin keistiqomahan seperti Rasulullah sebagai panutanmu,

Ukhti…ramahnya sikapmu tidak menjamin seramah sikapmu terhadap Sang Kholikmu. Masihkah anti senang bermanjaan dengan tuhanmu dengan shalat duhamu, shalat malammu?

Ukhti…dirimu bagaikan kuntum bunga yang mulai merekah dan mewangi, akankah nama harummu di sia-siakan begitu saja dan atau sanggupkah anti ketika sang ikhwan akan segara menghampirimu?

Ukhti…masih ingatkah anti terhadap pepatah yang masih teringiang sampai saat ini bahwa akhwat yang baik hanya untuk ikhwan yang baik, jadi siap-siaplah sang ikhwan akan menjemputmu di pelaminan hijaumu!

Ukhti…Baik buruk parasmu bukanlah satu-satunya jaminan akan sukses masuk dalam Surga Rabbmu. maka, tidak usah berbangga diri dengan parasmu yang molek, tapi berbanggalah ketika iman dan taqwamu sudah betul-betul terasa dan terbukti dalam hidup sehari-harimu.

Ukhti…muhasabah yang anti lakukan masihkah terlihat rutin dengan menghitung-hitung kejelekan sikap anti yang di lakukan siang hari, atau bahkan kata muhasabah itu sudah tidak terlintas lagi dalam hatimu, sungguh lupa dan sirna tidak ingat sedikitpun apa yang harus di lakukan sebelum tidur, anti tidur mendengkur begitu saja dan tidak pernah kenal apa itu muhasabah, kenapa muhasabah tidak di jadikan sebagai moment untuk perbaikan diri? Bukankah akhwat yang baik hanya akan mendapatkan ikhwan yang baik?

Ukhti…pernahkah anti bercita-cita ingin mendapatkan suami ikhwan yang ideal, wajah yang manis, badan yang kekar, dengan langkah tegap dan pasti? Bukankah apa yang anti pikirkan sama dengan yang ikhwan pikirkan yaitu ingin mencari istri yang solehah? Kenapa tidak dari sekarang anti mempersiapkan diri menjadi seorang yang solehah???

Ukhti…apakah kebiasaan buruk wanita lain masih ada dan hinggap dalam diri anti, seperti bersikap pemalas dan tak punya tujuan atau lama-lama nonton tv yang tidak karuan dan hanya akan mengeraskan hati sampai lupa waktu? Lupa Bantu 0rang tua, kapan akan menjadi anak yang birrul walidain? Kalau memang itu terjadi jadi sampai kapan, mulai kapan anti akan mendapat gelar akhwat solehah???

Ukhti… hatimu di jendela dunia, dirimu menjadi pusat perhatian semua orang, sanggupkah anti menjaga izzah yang anti punya, atau sebaliknya anti bersikap acuh tak acuh terhadap penilaian orang lain dan hal itu akan merusak citra akhwat yang lain? Kadang orang lain akan mempunyai persepsi di sama ratakan antara akhwat yang satu dengan akhwat yang lain, jadi kalo anti sendiri membuat kekeliruan dalam akhlak maka akan merusak citra akhwat yang lain!

Ukhti…dirimu menjadi dambaan semua orang, karena yakinlah preman sekalipun, bahkan brandal sekalipun tidak menginginkan istri yang akhlaknya bobrok tapi semua orang menginginkan istri yang solehah, siapkah anti sekarang menjadi istri solehah yang selalu di damba-dambakan oleh semua orang.
Read more >>

♥ PINTA SEORANG ISTRI ♥



                                                        ♥ PINTA SEORANG ISTRI ♥


( ̄ˋ·♥·ˊ السلام عليكم ورحمةالله وبركاته ˋ·♥·ˊ ̄)

Kadangkala mungkin tergambar di benak fikiranmu, bahwa engkau telah salah ketika memilih diriku menjadi pasanganmu. Kadang kala ia mengganggu dalam pergaulan sehari-harimu denganku, terkadang ku takut perasaan cintamu berubah menjadi benci, limpahan kasih sayangmu menjelma menjadi kemarahan, dan ketenangan pun berubah menjadi ketegangan.

Suamiku…..
Di saat engkau masih sibuk dengan pekerjaan yang tak kunjung selesai, tak jarang aku kau abaikan. Waktu di rumah pun, kadang ku ikhlaskan demi masa depanmu. Bukankah engkau tahu aku pun butuh perhatian darimu. Terkadang ku cari perhatian itu, namun terlihat salah dipandanganmu. Kalaulah itu terlihat salah, semoga engkau bisa melihat kebaikanku yang lain.
Bukankah Allah SWT yang mempertemukan dan menyatukan hati kita berpesan, “Dan pergaulilah mereka (isterimu) dengan baik. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” [QS: An Nisa' 19].
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam yang kita cintai pun berpesan, “Sempurnanya iman seseorang mukmin adalah mereka yang baik akhlaknya, dan yang terbaik (pergaulannya) dengan istri-istri mereka.” Jika engkau melihat kekurangan pada diriku, ingatlah kembali pesan beliau, Jangan membenci seorang mukmin (laki-laki) pada mukminat (perempuan) jika ia tidak suka suatu kelakuannya pasti ada juga kelakuan lainnya yang ia sukai. (HR. Muslim)
Sadarkah engkau bahwa tiada manusia di dunia ini yang sempurna segalanya? Bukankah engkau tahu bahwa hanyalah Alllah yang Maha Sempurna. Tidaklah sepatutnya bila kau hanya menghitung-hitung kekurangan pasangan hidupmu, sedangkan engkau sendiri tak pernah sekalipun menghitung kekurangan dan kesalahanmu. Janganlah engkau mencari-cari selalu kesalahanku, padahal aku telah taat kepadamu.
Saat diriku rela pergi bersama dirimu, kutinggalkan orangtua dan sanak saudaraku, ku ingin engkaulah yang mengisi kekosongan hatiku. Naungilah diriku dengan kasih sayang, dan senyuman darimu. Ku ingat pula saat aku ragu memilih siapa pendampingku, ketakwaan yang terlihat dalam keseharianmu-lah yang mempesona diriku.
Bukankah sahabat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam, Ali bin Abi Tholib saat ditanya oleh seseorang, “Sesungguhnya aku mempunyai seorang anak perempuan, dengan siapakah sepatutnya aku nikahkan dia?” Ali r.a. pun menjawab, “Kawinkanlah dia dengan lelaki yang bertakwa kepada Allah, sebab jika laki-laki itu mencintainya maka dia akan memuliakannya, dan jika ia tidak menyukainya maka dia tidak akan menzaliminya.” Ku harap engkaulah laki-laki itu, duhai suamiku.
Saat terjadi kesalahan yang tak sengaja ku lakukan, mungkin saat itu engkau mendambakan diriku sebagai istri tanpa kekurangan dan kelemahan, sadarlah, sesungguhnya egois telah menguasai dirimu. Perbaikilah kekurangan diriku dengan lemah lembut, janganlah kasar terhadapku. Bukankah Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam telah mengajarkan kepada dirimu, saat Muawiah bin Ubaidah bertanya kepada beliau tentang tanggungjawab suami terhadap istri, beliaupun menjawab, “Dia memberinya makan ketika ia makan, dan memberinya pakaian ketika dia berpakaian.” Janganlah engkau keras terhadapku, karena Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam pun tak pernah berbuat kasar terhadap istri-istrinya.

Duhai Suamiku…
Tahukah engkau anugerah yang akan engkau terima dari Allah di akhirat kelak? Tahukah engkau pula balasan yang akan dianugerahkan kepada suami-suami yang berlaku baik terhadap istri-istri mereka? Renungkanlah bahwa, “Mereka yang berlaku adil, kelak di hari kiamat akan bertahta di singgasana yang terbuat dari cahaya. Mereka adalah orang yang berlaku adil ketika menghukum, dan adil terhadap istri-istri mereka serta orang-orang yang menjadi tanggungjawabnya.” [HR Muslim]. Kudoakan bahwa engkaulah yang kelak salah satu yang menempati singgasana tersebut, dan aku adalah permaisuri di istanamu.
Jika engkau ada waktu ajarkanlah diriku dengan ilmu yang telah Allah berikan kepadamu.
Apabila engkau sibuk, maka biarkan aku menuntut ilmu, namun tak akan kulupakan tanggungjawabku, sehingga kelak diriku dapat menjadi sekolah buat putra-putrimu. Bukankah seorang ibu adalah madrasah ilmu pertama buat putra-putrinya?
Semoga engkau selalu mendampingiku dalam mendidik putra-putri kita dan bertakwa kepada Allah.

Wahai Allah,..
Engkau-lah saksi ikatan hati ini…
Aku telah jatuh cinta kepada lelaki pasangan hidup ku,
jadikanlah cinta ku pada suamiku ini sebagai penambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu.
Namun, kumohon pula, jagalah cintaku ini agar tidak melebihi cintaku kepada-Mu,
hingga aku tidak terjatuh pada jurang cinta yang semu,
jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu. Jika ia rindu,
jadikanlah rindu syahid di jalan-Mu lebih ia rindukan daripada kerinduannya terhadapku,
jadikan pula kerinduan terhadapku tidak melupakan kerinduannya terhadap surga-Mu.
Bila cintaku padanya telah mengalahkan cintaku kepada-Mu,
ingatkanlah diriku, jangan Engkau biarkan aku tertatih kemudian tergapai-gapai merengkuh cinta-Mu.

Ya Allah,
Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu,
telah berjumpa pada taat pada-Mu,
telah bersatu dalam dakwah pada-Mu,
telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kokohkanlah ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya.
Tunjukilah jalan-jalannya.Penuhilah hati-hati ini dengan nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jalan-Mu.
Amin ya rabbal alamin.

Read more >>

~"♥ Hiduplah Dengan Mata Ku ♥"~



~"♥ Hiduplah Dengan Mata Ku ♥"~

“Aku pengen banget lihat indahnya dunia ini dan melihat wajah seorang malaikat yang selalu menemani aku di ...”
Ucap Sinta dengan penuh harapan.

“Malikat ... ?”
Tanya Adhi bingung.

Sinta: “Ia malaikat, kamu itu seperti seorang malikat Dhi, yang selalu menemani dan menjaga aku”
Adhi: “kamu bisa aja Sinta ...”
Sinta: “Dhi, kenapa sih kamu mau menemani aku ?”
Adhi: “Karna aku sayang banget sama kamu dan aku ga mau terjadi apa-apa sama kamu”.
Ucap Adhi tulus sambil memegang telapak tangan kiri Sinta.

Sinta: “Sayang ... ?
Kamu sayang sama aku, bukannya kamu hanya kasihan dengan seorang gadis buta seperti aku ?”
Adhi: “Kenapa kamu bicara seperti itu, jadi kamu meragukan perasaan aku ?”
Sinta: “Bukanya aku meragukan Dhi, mana ada sihh seseorang yang ingin punya kekasih tunanetra, itu hanya dapat membuat ............”
Belum selesai bicara Sinta memutuskan kata-katanya.
Adhi: “Membuat apa ?”
Sinta hanya terdiam sejenak,
Adhi: “Aku menyayangi kamu dengan tulus Sinta, bukan karna aku kasihan dengan kamu, jadi buanglah keraguan kamu itu.
Aku ingin menjadi kekasih yang selalu menjaga dan menemani kamu Sinta”.
Sinta: “Maafin aku Dhi, aku ga bisa menjadi kekasih kamu, kamu lebih pantas dengan wanita normal bukan seperti aku”.
Adhi: “Kenapa kamu bicara seperti itu Sinta ?
Aku ingin kamu bicara jujur bagaimana perasaan kamu selama ini sama aku ?”
Sinta: “Sudahlah Dhi, ga ada sedikitpun perasaan aku untuk kamu, aku selama ini hanya mengganggap kamu sebagai teman !”
Adhi: “Kamu bohong Sinta, kamu bohong .... !!!”
Teriak Adhi dengan sedih dan ia segera berlari pergi dari hadapan Sinta dengan membawa kehancuran dihatinya.
Sinta hanya terdiam dan merenung atas semua yang telah dikatakannya pada Adhi.

Dalam hatinya Sinta berkata
“Maafin aku Dhi, aku telah membohongi perasaan aku.
Sebenarnya aku sayang sama kamu tapi aku tidak ingin menyusahkan kamu.
Semoga kamu mendapatkan wanita yang lebih baik dari aku”.

Ternyata Sinta juga memendam perasaan dengan Adhi, terpaksa ia mengorbankan cintanya hanya karna ketidak sempurnaan dirinya, namun apa yang dilakukannya itu justru membuat dua hati menjadi hancur.

***

Dalam gelapnya malam yang di terangi sinar bulan dan bertabur bintang terlihat Adhi yang sedang duduk diteras depan rumah bibinya,
Melihat Adhi sendirian Evhie segera menghampirinya.

Evhie: “Hei ... Sendirian aja mas, boleh gak gue nemenin ?”
Adhi: “Nemenin tidur !!”
Canda adhi.
Evhie: “Sialan lo ... !! Nemenin duduklah”.
Adhi: “Duduk tinggal duduk, pake basa basi segala lo”.
Tanpa komentar lagi Evhie lekas duduk disamping adhi.

Evhie: “Eh ... Gimana tuh kabarnya Sinta ?”
Tanya Evhie yang seakan meledek Adhi,

Adhi: “Ga tau !!!”
Ucap Adhi singkat.
Evhie: “Bukannya lo buntutnya dia ?, dimana ada dia pasti disitu ada lo !!”
Adhi: “Au-Ah ...... Ngapain sihh bicarain dia !”

Evhie: “Kelihatannya lo lagi kesel banget nih sama dia”
Adhi: “Iya gue kesel sama dia !!!!”
Evhie: “Santai ajalah bicaranya, emang lo kesel kenapa ?”
Adhi: “Mau tau aja lo !”
Evhie: “Yeh ditanyanya ...”

Adhi: “Vhie, tau ga kalau Sinta tuh pengen banget bisa melihat”
Evhie: “Yeh ,,, semua orang buta juga pengen bisa melihat, asal lo tau ya Dhi keluarganya tuh dari dulu udah berusaha untuk mencari pendonor untuk Sinta, tapi mana ada orang yang mau mendonorkan matanya (rugi banget), Sekalinya ada orang yang udah meninggal, tapi ga cocok”.
Adhi: “Pasti ada seseorang yang mau memberikan matanya buat Sinta’
Evhie: “Siapa orangnya ?”
Adhi: “Gue ... !!!”
Evhie: “Bercanda lo ?”
Adhi: “Serius, gue pengen Sinta bisa melihat dari lahir sampai sekarang yang dia lihat hanyalah kegelapan”.

Mendengar kata-kata Adhi, Evhie hanya tersenyum tipis ...

Evhie: “Lo tuh harus berfikir panjang Dhi, jangan seenaknya aja ngambil keputusan seperti itu, secara lo itu seorang penulis kalau saja lo ga bisa melihat gimana lo mau kerja dan lo ga akan bisa kemana-mana tanpa ada seseorang yang menemani lo Dhi”

Ucap Evhie yang meyakinkan keputusaannya Adhi,

Adhi: “Gue ga peduli Vhie, gue sayang sama dia dan gue akan ngelakuin apa saja untuknya, lagi pula gue udah puas melihat dunia dan kehidupan ini, sekarang saatnya dia merasakan kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan”.
Evhie: “Lo udah bener-bener kena virus cinta Dhi, asal lo tau cinta yang seperti ini hanya memberi penderitaan buat lo ...”

Adhi tetap kekeh dengan keputusaanya dan tak mempedulikan saran sepupunya itu.

Setelah berfikir matang-matang Adhi memutuskan untuk mendonorkan kedua bola matanya untuk Sinta,
keesokan paginya ia bergegas pergi kerumah sakit untuk berkonsultasi pada dokter mata, setelah melakukan pembicaran dan persetujuan dengan dokter dan keluarga Sinta akhirnya mereka sepakat untuk Adhi mendonorkan matanya dengan syarat Sinta tidak boleh mengetahui hal ini.

Setelah mendapat kabar dari orang tuanya bahwa akan ada seseorang yang akan mendonorkan matanya untuk Sinta, Sinta merasa bahagia sekali atas kabar itu ternyata apa yang di impikannya terwujud, tanpa ragu ia menelpon Adhi.

Adhi: "Halooo"
Sinta: "Adhi ..."
Adhi: "Iya Sinta, ada apa ?"
Sinta: "Kamu tau gak, aku tuh hari ini bahagia banget,"
Adhi: "Bahagia kenapa ?"
Sinta: "Ada seseorang yang mendonorkan matanya untuk aku,"
Adhi: "Lalu ?"
Sinta: "Jika aku bisa melihat orang yang pertama aku lihat adalah kamu, lalu pendonor itu, keluargaku, dan semuanya."
Adhi: "Hehe ..."
Sinta: "Koq, kamu malah tertawa sih ?"
Adhi: "Ya aku bahagia aja, karna sebentar lagi aku akan mempunyai pacar yang dapat melihat."
Sinta: "Aku maksud kamu ?"
Adhi: "Iya ........."
Sinta: "Ihh ... PD banget kamu. Oh iya, aku mau nanti sore kita ketempat biasa, aku mau menghirup udara sejuk itu yang terakhir dan untuk selanjutnya aku akan melihatnya tempat itu untuk yang pertama kalinya."
Adhi: "Iya-iya nanti sore aku akan jemput kamu."
Sinta: Ya udah aku tunggu nanti sore, makasih Adhiii ......

Setelah melakukan pembicaraan dengan Sinta melalui telpon Adhi meneruskan pembicaraanya dengan dokter dan orang tua Sinta.
Adhi: “Jadi kapan operasinya akan di lakukan dok ?”
Tanya Adhi pada dokter itu,
Dokter: “Sebelum oprasi dilakukan sebaiknya anda diperiksa terlebih dahulu, apakah kornea mata anda cocok dengan kornea mata Sinta”
Adhi: “Kalau begitu bisa kita mulai pemeriksaannya sekarang”
Sambung dokter itu: “Ya sudah ok ...”
Jawab dokter menyetujuinya,

Sesaat Adhi dan beberapa dokter mata memasuki ruang pemariksaan, Adhi diperiksa mulai dari golongan darah sampai kesehatannya apakah cocok untuk menjadi pendonor.
Setelah melalui proses pemeriksaan yang menghabiskan waktu sekitar satu jam akhirnya dokter memutuskan Adhi cocok untuk mendonorkan matanya,
proses operasi akan dilakukan esok hari tingal menunggu kesiapan mental Adhi dan Sinta saja untuk melakukan operasi.

Setelah aktivitas yang melelahkan itu Adhi tak lupa dengan janjinya pada Sinta seraya akan menemuinya dipuncak pinggir perkebunan teh.
Ia berjalan seorang diri menuju tepi puncak itu sesampainya terlihat Sinta yang sedang duduk sendiri menunggu kedatangan Adhi.

Adhi: “Sinta dengan siapa kamu kemari ?”
Tanya Adhi yang terheran melihat Sinta sudah berada disitu seorang diri,
Sinta: “Bibi yang mengantarkan aku kesini dan sekarang ia sudah kembali”
“Oh ...” Jawab Adhi.

Tanpa bicara panjang lebar ia segera duduk disamping kanan Sinta,

Sinta: “Dhi, aku sudah gak sabar nihh ingin melihat !!”
Adhi hanya tersenyum mendengar harapan Sinta,
Sinta: “Sungguh baik sekali orang yang mendonorkan matanya itu, padahal kata ibuku pendonor itu masih hidup Dhi”.
Adhi: “Kamu harus bersyukur Sinta karna masih ada orang yang seperti itu”.
Sinta: “Ohh iya Dhi, apakah masih ada sedikit saja rasa sayang kamu untuk aku ?”
Adhi: “Maksud kamu Sinta ?”
Adhi kaget mendengar ucapan Sinta yang tidak pernah selama ini ia ucap dari bibirnya.
Sinta: “Maksud aku, apa kamu masih menyimpan perasaan sama aku ?”
Adhi: “Perasaan aku ke kamu, ga secepat itu hilang, jadi aku masih menyimpan harapan sama kamu, kenapa kamu bertanya seperti itu Sinta ?”
Tanya Adhi terheran,
Sinta: “Karna sebenarnya aku juga memendam perasaan Dhi sama kamu, hanya karna ketidak sempurnaan ku, aku merasa tidak pantas mendampingimu”
Adhi: “Kamu bodoh Sinta, cinta itu buta, cinta itu menerima apa adanya jadi aku ga peduli apapun yang terjadi sama kamu, dengan tulus aku menerima kekurangan kamu.”
Sinta: “Aku ga mau Dhi kalau kamu harus menderita hanya karena mempunyai kekasih yang tidak sempurna”.
Adhi hanya terdiam,
Sinta: “Dhi kalau nanti aku dapat melihat, aku mau mencintai kamu dengan tulus”.
Adhi: “Sungguh apa yang kamu katakan itu Sinta ?”
Sinta: “Iya Dhi karna selama ini orang yang dapat memberikan aku kenyamanan hanya kamu”.
Adhi sangat bahagia mendengar ucapan Sinta yang secara tiba-tiba.
Sinta: “Dhi, pasti tempat ini indah sekali aku tidak sabar ingin melihatnya”.
Adhi: “Iya Sinta, tempat ini begitu indah”.

Mereka sejenak terdiam, Adhi mulai mendekap erat tubuh Sinta dengan kasih sayang yang begitu dalam.

Keesokan paginya Adhi terbangun dari tidurnya yang lelap, hari ini adalah hari terakhir ia melihat dunia, ia mulai mencuci wajahnya dan pergi keluar halaman rumah memandang alam yang begitu asri dan udara yang sangat sejuk, ia berfikir mungkin Sinta akan bahagia jika ia dapat melihat ini semua.
Tanpa pikir panjang ia segera mempersiapkan diri untuk melaksanakan pencangkokan mata untuk Sinta, sesaat ia ingin pergi didepan teras ia bertemu dengan Evhie (Sepupu Adhi).

Evhie: ”Kamu mau kemana Dhi ?”
Tanya Evhie curiga,
”Hari ini aku dan Sinta akan melakukan pencangkokan mata”
Jawab Adhi ragu.
Evhie: ”Apa kamu yakin dengan semua itu Dhi, apa kamu sudah berpikir matang-matang ?
Ini bukan perkara sepele Dhi kalau kamu tidak yakin sebaiknya jangan dari pada nanti kamu akan menyesal !.”
Ucap Evhie yang seakan tidak ingin Adhi melakukan ini semua,
Adhi: ”Aku yakin Vhie, aku sudah memikirkan semuanya sudah cukup puas aku melihat pahit dan manisnya kehidupan ini, namun sedikitpun Sinta tidak pernah melihat indahnya dunia ini, jadi aku akan memberikan kebahagiaan untuknya biarlah semua ini terjadi aku ikhlas memberikan kedua mata ku ini”.

Mendengar penjelasan Adhi Evhie tidak dapat berbuat apa-apa ia hanya terdiam dengan matanya berkaca-kaca,
"Begitu besarnya rasa sayang Adhi terhadap Sinta."

”Vhie aku berangkat dulu ya ?”
Pamit Adhi padanya, Adhi mulai pergi dari hadapan Evhie dan ia lekas pergi kerumah sakit sendiri dengan menggunakan sepeda pinjamannya.
Sesampainya dirumah sakit terlihat Sinta dan keluarganya sedang menunggu kedatangan Adhi,
namun Sinta masih tidak mengetahui bahwa seseorang yang mendonorkan matanya adalah Adhi.
Adhi lekas menemui dokter sepesialis mata yang akan menanganinya.
”Bagaimana dok, apa operasinya sudah dapat dilakukan ?”
Tanya adhi pada salah satu dokter itu,
”Kalau anda sudah siap operasinya akan segera dilaksanakan”
Jawab dokter itu seakan meyakinkan Adhi,
”Saya sudah siap dok ,,,!”
Balas Adhi singkat.
Adhi sudah siap Sinta pun begitu mereka segera masuk keruang operasi untuk melakukan transfusi mata, operasi itu memakan waktu yang cukup lama dengan dibantu beberapa spesialis dokter mata operasi itu berjalan dengan lancar namun Adhi dan Sinta belum sadarkan diri, seluruh keluarga Sinta hawatir dengan keadaan Adhi dan Sinta apakah mereka akan baik-baik saja, waktu terus mengalir bagaikan air gelap pun sudah menyelimuti langit seluruh keluarga telah lelah menanti kesadaran Adhi dan Sinta
Mereka meninggalkan rumah sakit dan kembali kerumah masing-masing.

Malam semakin larut, disisi lain Evhie tidak henti-hentinya memikirkan keadaan Adhi.
Ia berfikir mengapa Adhi begitu mau mendonorkan matanya hanya untuk seorang wanita yang sangat dicintainya.
Senja mulai tiba, perlahan Adhi mulai sadar dari biusan obat yang membuatnya tak sadarkan diri, ia merasakan kegelapan disekelilingnya, ia mulai menyadari dirinya sudah tak dapat melihat lagi namun ia tidak merasa sedih dengan keadaannya, ia terdiam sejenak berpikir bagaimana keadaan Sinta, mengapa disaat keadaannya yang begitu buruk ia masih bisa memikirkan orang lain.

Sesaat salah seorang perawat datang keruang itu untuk memeriksa Adhi, suster itu mendekat ke tubuh Adhi dan memberikan suntikan yang ditancapkan dipergelangan tangan kanan Adhi.
”Suster ,,,,,”
Sapa Adhi,
”Ada apa mas ?”
Jawab suster singkat.
Adhi: ”Kapan saya bisa keluar dari rumah sakit ini sus ?”
Suster: ”Kalau keadaan mas sudah membaik mungkin mas sudah dapat keluar”
Adhi: ”Lalu bagaimana dengan keadaan Sinta sus ?”
Suster: ”Hingga saat ini Sinta masih belum sadarkan diri, mungkin dosis obat bius untuk Sinta cukup banyak, tapi anda tidak usah khawatir ia baik-baik saja”.

Mendengar kata-kata suster itu Adhi merasa begitu tenang.

Saat-saat yang sudah dinantikan akan tiba tak lama lagi perban yang menutupi mata Sinta akan dilepas, ia sudah tak sabar lagi ingin melihat semuanya, namun Adhi begitu khawatir apa reaksi Sinta jika melihat keadaanya, saat dokter mulai melepas perban yang menutupi mata Sinta.
Adhi tak menampakan dirinya dihadapan Sinta. Perlahan Sinta membuka kedua matanya terlihat dihadapanya beberapa dokter dan keluarganya, ia begitu bahagia melihat ini semua, ia bersyukur kepada tuhan dan memeluk kedua orang tuanya.
Ia bertanya-tanya siapa seseorang yang telah baik mendonorkan matanya namun seluruh anggota keluarga termasuk dokter dan temannya masih merahasiakan identitas orang itu dari Sinta, Sinta pun bertanya dimana Adhi kenapa ia tidak ada ditempat ini, Evhie pun yang kebetulan berada disana menunjukan keberadaan Adhi sekarang. Evhie mengajak Sinta ketempat biasa dimana Adhi dan Sinta saling bertemu, setelah melalui jalan yang begitu melelahkan akhirnya mereka sampai ditempat itu, terlihat Adhi yang sedang duduk terpaku disaung atas puncak perkebunan teh.
Begitu bahagianya Sinta melihat semua ini, ini adalah pertama kalinya ia melihat Adhi dan tempat yang begitu indah yang sangat didambakannya selama ini, Sinta mulai mendekat kearah Adhi, menyadari kedatangan Sinta Adhi mulai terbangun dari tempat duduknya dan menyapa Sinta, tanpa disadari bahwa Adhi buta Sinta lekas memeluk erat-erat tubuh Adhi.

”Benarkah kamu Adhi ?”
Tanya Sinta terheran.
”Iya Sinta, inilah aku. Aku bahagia kamu bisa melihat aku”
Jawab Adhi.

Sinta hanya tersenyum tipis, mereka pun mulai duduk bersebelahan, ketika Sinta menulis sesuatu disecarik kertas yang bertuliskan I Love You dan Adhi disuruh membacanya begitu panik Adhi dengan apa yang dilakukan Sinta dan ia tidak dapat membacanya, Sinta bertanya tanya mengapa Adhi hanya terdiam. Sinta mulai curiga ia melambaikan tangannya kedepan wajah Adhi namun Adhi masih tetap diam tanpa reflek apapun, Akhirnya Sinta mulai menyadari dengan keadaan Adhi ia begitu kaget ternyata selama ini orang yang selalu menemaninya dan menjaganya ternyata tidak dapat melihat,

”Adhi teryata kamu buta … Ga mungkin, ini ga mungkin Dhi.”
Tanya Sinta kaget.
”Beginilah aku Sinta, apa dengan keadaan aku seperti ini kamu masih tetap dengan janjimu Sinta ?”
”Maafin aku Dhi, aku ga bisa nepatin janji aku, selama ini aku berharap seseorang yang akan mendampingiku sempurna bisa menjaga aku seutuhnya, dengan keadaanmu seperti ini sepertinya aku ga bisa”.

Sinta masih belum bisa menerima kenyataan ini tanpa sepatah katapun ia berlari meninggalkan Adhi.
Menyadari kepergian Sinta Adhi hanya terdiam menahan air mata yang mengalir dipipinya, ternyata begitulah cintanya Sinta tidak tulus.
Evhie yang masih tetap berdiri menunggu Adhi dan Sinta tidak percaya begitu teganya Sinta melakukan semua ini, dengan rasa kasihan Evhie mendekat kearah Adhi dan berkata ...

”Sudahlah Dhi, ini semua takdir inilah jalan cinta yang kamu tempuh. Kamu sadarkan bagaimana Sinta saat kamu terpuruk olehnya ia meninggalkanmu sendiri, kadang cinta tidak semanis yang kita bayangkan”.

Adhi masih tetap terdiam menahan perihnya sakit dihati …

Selang waktu berganti Sinta tak sedikitpun menemui Adhi, ketika Sinta sedang duduk sendiri memandang keindahan suasana puncak dimana ia dulu menghirup udara sejuk dari tempat itu ia menemui sebuah buku diery dibalik tikar saung, dibukanya diery itu dan di bacanya ternyata diery itu milik Adhi. Di lembar pertama tertulis ...

8 Agustus 2009.
Diery aku kangen banget sama Sinta, tapi aku ga mungkin menemuinya karna sekarang sudah larut malam …
Diery aku mau menelponnya tapi aku ga punya handphone dan Sinta selalu menyuruh aku mengucapkan kata-kata good nite untuknya jadi sekarang aku harus ke wartel menelpon Sinta yah walaupun jaraknya cukup jauh aku rela.

10 Agustus 2009.
Diery hari ini Sinta menghinaku karna jaket yang aku pakai ku beli dengan harga yang sangat murah, aku sakit banget. Aku akuin aku bukan orang kaya, aku tidak sebanding dengannya aku hanya seorang penulis yang selalu bermimpi yang tak pernah mempunyai penghasilan lebih.

12 Agustus 2009.
Diery malam ini malam minggu Sinta memintaku datang kerumahnya untuk menemaninya, jarak rumahnya begitu jauh dan aku ga punya kendaraan. Ingin pinjam motor teman dipakai semua jadi aku terpaksa pakai sepeda tetangga ku walaupun sangat lelah aku mengayuh pedal sepeda itu hingga setelah pulang dari rumahnya kaki ku terasa begitu sakit.

13 Agustus 2009.
Diery tanggal 17 nanti Sinta ulang tahun aku ingin memberikan kado untunya tapi uangku tidak cukup, tadi Indah temanku menawarkanku meminjamkan uangnya kepada ku untuk beli kado tapi aku tidak mau menerimanya, aku tidak ingin memberikan hadiah untuk orang yang aku sayang dengan bantuan orang lain dan akhirnya ia menawariku untuk mengetikan tugas kampusnya dengan bayaran yang tidak begitu besar tapi cukup untuk membeli sebuah hadiah untuk Sinta.

14 Agustus 2009.
Diery Sinta ingin sekali dapat melihat, sejak lahir hingga dewasa ia hanya dapat melihat kegelapan, aku ingin sekali Sinta bahagia, kebahagiaannya adalah dapat melihat dunia dan kehidupan ini. Keluarganya sudah berusaha mencari pendonor mata untuk Sinta namun belum juga mendapatkannya,
Diery setelah ku pikirkan aku akan mendonorkan mataku untuk Sinta,
Diery tadi juga aku mengungkapkan isi hatiku dengannya namun ia menolaku ia ingin menjadi kekasihku jika ia bisa melihat dan aku memutuskan mendonorkan mataku untuknya agar cintaku dapat terbalaskan.

15 Agustus 2009.
Diery hari ini aku dan Sinta akan melakukan operasi pencangkokan mata, aku berharap operasi ini berjalan lancar dan Sinta dapat menemukan kebahagiaannya …

Setelah enam hari terakhir Adhi menulis diery untuk hari ketujuh ia tidak dapat menulis diery lagi karna ia sudah tak dapat melihat, namun ia tak henti menulis diery ia menyuruh Evhie menulisnya dengan di dikte …

Inilah diery terakhirnya ...
16 Agustus 2009.
Diery hari ini Sinta sudah dapat melihat, tadi siang ia menemui ku diperkebunan teh ditepi puncak, kata-katanya begitu menyakitkan ia dulu pernah berjanji jika dapat melihat ia akan membalas cintaku namun setelah ia mengetahui bahwa aku tidak dapat melihat ia pergi begitu saja meninggalkan ku dalam keterpurukan, teryata cinta dan janji manisnya hanyalah kepalsuan. Aku kecewa banget diery.

Setelah membaca diery yang ditulis Adhi dalam satu minggu akhirya Sinta menyadari kebodohannya, ia duduk terpaku merenung dan berkata dalam hatinya

”Apa yang telah aku lakukan, Adhi yang begitu tulus mencintaiku dengan bodohnya aku mengecewakannya aku yang selalu memberikan mines 10 karena ia tidak punya handphone namun plus 100 karena ia selalu mengucapkan good night dengan pergi ke wartel yang sangat jauh dan larut malam hanya untuk ku,
mines 10 karena jaketnya murah dan plus 100 karena jaket yang sering ku hina itu pernah melindungi ku dari derasnya hujan walaupun ia sendiri merasa kedinginan, mines 10 karena aku yang sering memarahinya karena sering datang telat saat malam minggu namun plus 100 karna ia rela datang untuk menemani kesendiriannku walaupun dengan menggunakan sepeda hingga kakinya sering pegal dan terluka, teryata selama ini aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.
Mines 10 karna hadiah yang ia berikan hanya sebuah buku diery yang telah ditulisnya dan murahan ini namun plus 100 karna ia membeli buku ini dengan jerih payahnya dan buku ini yang telah membuka mata hati ku."

Setelah ia merenung ia menyesali perbuatannya dan ia lekas menemui Adhi dirumahnya namun saat ia sampai didepan rumahnya terlihat bendera kuning memenuhi rumahnya ia terkaget dan bertanya siapa yang meninggal ternyata yang meninggal adalah Adhi karna sebuah kecelakaan.
Sinta melihat tubuh yang tergulai kaku dengan diselimuti kain kafan putih dan hanya terlihat wajah Adhi yang berparas kesedihan, melihat itu air mata Sinta mulai berkaca-kaca. Ditengah keheningan itu tiba-tiba Evhie datang menghampiri Sinta dan memberikat secarik kertas dengan bertuliskan.

”Sinta, semoga kamu bahagia dengan semua ini, aku tau kamu ingin mempunyai kekasih yang sempurna namun kau tak pernah menyadari kesempurnaan bukanlah segalanya dengan tulus aku menyayangi mu walau kau seperti dahulu yang tak sempurna, semoga kamu dapat menemukan kebahagiaanmu dengan melihat dunia yang indah ini semoga mataku itu dapat menemanimu hingga akhir hayatmu” ...

Ternyata Sinta menyadari selama ini Adhi tidak buta ia sempurna namun ia rela mengorbankan matanya hanya demi kesempurnaan orang yang disayanginya.
Sinta tidak dapat apa-apa lagi hanya penyesalan dan tangisan yang ia dapat.
Cinta sejatinya tak akan pernah kembali untuk selamanya.

(TamaT)
Read more >>

♪♫•*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*•♫♪Aku Merindui MU♪♫•*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*•♫♪


♪♫•*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*•♫♪Aku Merindui MU♪♫•*¨*•.¸¸❤¸¸.•*¨*•♫♪

Ingin ku katakan selamat malam pada mu...
sedang aku tahu kau tidak di sini bersama ku,..
tapi bermil-batu jauhnya dari ku..
Hatiku begitu kosong dan kesepian tanpa mu....
Saat aku menghapus air mata ,ku cuba untuk bersembunyi.
Aku coba memejamkan mata dan melupakan mu seketika.
Tetapi dengan kesedihan di dalam aku mula menangis.
Tiba-tib
a aku ingat apa yang pernah kau katakan pada ku
pandanglah bintang bila kau rindu pada ku...
tataplah bulan bila kau ingin betemu..aku terus dan terus menunggu tanpa jemu....
Ketika jarak cenderung membuat kita terpisah,
aku akan tetap mempertahankan mu senantiasa ada di hati ku
Ketika malam bersama-sama, tidak boleh menjadi milik kita,
Hanya menutup mata kau dan aku bertemu di atas hamparan bintang-bintang itu .
ku terbayang senyum mu mengantar tidur ku....
Dan dengan lembut ku tutup mata ku,terasa kau dekat dg ku
betapa indah taburan bintang,mengihiasi gelapnya malam
Tapi kau tidak ada….., tidak ada…dlm pelukan …
Aku duduk sendiri menunggu, dengan harapan dalam hatiku,
Tidak lagi ingin disimpan kesepian…yg memanjang..
Tiba-tiba di kejauhan, bayangan yang muncul di depan ku..
Sebuah air mata gulungan di wajah ku dan gambar wajah mu terlihat jelas.
dalam fikiran ku…................AKU MERINDUI MU…
Read more >>

♥❀❤ ♥Cinta♥Takwa♥Syurga♥❀❤


Assalamu'alaikum warahmatullahi
wabarakatuh..

.♥.BismillaahiRRahmaaniRRaahiim.♥.
.♥.AlhamdulillahiRabbil'aalamiin.♥.


.♥.Allahumma Shalli 'Ala Sayyidina
Muhammadin,,Wa'ala aalihi
Washahbihi Ajma'in.♥.
.♥.Ya Allah
jadikanlah cintaku pada Mu sebagai
suatu yang paling ku cintai dan
jadikanlah kecemasanku terhadap
Mu sebagai suatu yang paling
kucemaskan. Putuskanlah dari
segala urusan dunia demi
kerinduanku pada Mu.♥.
Saat cinta merekah, semua terasa indah. Tak bisa dipungkiri, bahwa cinta ini dipercaya banyak orang memilki kekuatan yang unik dan dahsyat.
Bisa mendekatkan yang jauh,
Bisa menyatukan yang berbeda,
Bisa menyulap yang sederhana menjadi sangat istimewa.
Kerja cinta memang mengikat. Mengikat antara dua insan sehingga menjadi sepasang kekasih, mengikat dua insan sehingga menjadi saudara, mengikat dua insan sehingga menjadi sahabat,,,
Semua bisa seperti itu karena kerja cinta.
Dalam kehidupan kita apalagi untuk yang sudah berumah tangga, cinta perlu dihadirkan di sana. Bukan hanya memberi warna, namun juga menjadi ruh yang senantiasa menjaga nadi pernikahan agar tetap berdenyut,,,
Jika cinta sudah tak ada, maka biasanya selesailah sebuah rumah tangga, karena tak ada lagi kekuatan yang mendorong masing-masing untuk tetap bersama atas nama cinta,,,
Perselisihan bukanlah akhir dari segalanya di antara kita, berapa banyak perselisihan yang justru melahirkan kebersamaan.
Kalimat syair di atas hanya akan terjadi jika masih ada cinta yang terus bekerja dan menyemai antara seseorang dengan pasangannya,,,
Namun, melihat dimensi keagungan cinta, apakah ia sudah merupakan segalanya dalam kehidupan rumah tangga kita???
Perlu kita sadari, bahwa keluarga muslim adalah keluarga yang berorientasi akhirat. Artinya, kebersamaan bersama dengan pasangan kita tentu juga harus diorientasikan jauh ke akhirat sana. Bukan hanya sebatas kehidupan dunia saja. Ketika jiwa meregang nyawa kemudian kebersamaan menjadi selesai begitu saja, namun kebersamaan di sini harus berujung kebersamaan kelak di surga,,,
Akan tetapi, meskipun mereka di dunia memiliki kualitas cinta yang luar biasa, ternyata itu tidak cukup untuk membuat mereka bisa bersanding di surga. Tentu ada kekuatan lain, selain cinta, yang bisa menyatukan kita dengan pasangan kita kelak di Surga. Appa kekuatan itu??
Allah mengatakan, “kecuali orang-orang yang bertakwa.” Artinya, orang-orang yang bertakwa mendapatkan kesempatan untuk melanjutkan estafet cintanya sampai kelak di Surga. Pasangan Suami-Istri yang bertakwa kelak akan terus memadu cinta sampai ke Surga.
Bagaimana hal itu bisa terjadi???
Itu karena mereka melandaskan cinta mereka kepada pasangannya di atas pondasi ketakwaan kepada Allah Ta’ala. Bangunan rumah tangga Muslim memang harus berdiri di atas pondasi takwa. Adapun cinta, tempatkan ia sebagaimana bidangnya, mengikat dan menyatukan kita dengan pasangan kita. Karena itu memang kerja cinta, bukan sebagai pondasi. Pondasinya adalah takwa. Jika itu tidak kita lakukan, maka bangunan rumah tangga kita terlalu ‘ringkih’ dan lemah untuk sanggup menopang kebersamaan sampai kelak di Surga,,,
Sebuah rumah tangga yang dibangun di atas pondasi takwa akan hidup nuansa kebaikan di dalamnya. Mereka akan saling mengingatkan untuk senantiasa meniti jalur keta’atan kepada Allah. Bila pasangan khilaf dan kurang maksimal dalam beribadah kepada Allah, maka ia mengingatkannya dan memotivasinya agar terus meningkatkan kualitas ibadahnya.
Inilah cinta yang hakiki. Cinta di atas pilar takwa. Cinta yang membuat seorang Suami tidak tega jika istrinya kelak sengsara di akhirat. Cinta yang membuat seorang Istri tidak rela jika Suaminya kelak dijadikan bahan bakar api Neraka. Sehingga kekuatan takwalah yang kini bicara,,,
Kekuatan takwa yang akan mendorong Istri untuk selalu ta’at kepada Suami. Kekuatan takwa yang akan membuat Suami selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk masa depan akhirat Istri. Konteks bicaranya adalah akhirat, sehingga jarum kompas biduk rumah tangga selalu diarahkan ke sana.
Untuk keluarga yang seperti ini, kelak Allah akan berkata kepada mereka, “Masuklah kamu ke dalam surga dan isteri-isterimu (lalu) kamu akan dimuliakan.” (QS. Az-Zukhruf [9] : 70),,,

Ternyata, ada kekuatan yang lebih dahsyat dari cinta. Kekuatan takwa, sehingga sangatlah layak jika kita sampaikan risalah hati kita kepada pasangan kita. Dengan ucapan, Cintaku kepadamu menjadi tidak berarti jika tidak melahirkan rasa takut pada Ilahi,,,
Biarkan cinta tetap bersemi, biarkan takwa selalu memberi arti, karena sesungguhnya aku ingin kita kelak tetap bisa bersama sampai meraih Surga-Nya...
"semoga Allah memberkahi setiap
langkah kita"Amiiiiiiiiiiiiiiiin.
Read more >>

~~SEBUAH DO'A~~

DO'A KETIKA HATIMU RAGU AKAN
SESEORANG YANG ENGKAU CINTAI

YA ROBBI
jika Cinta ini karna pandangan pertama
Janganlah Engkau memberi hamba
kesempatan untuk pandangan selanjutnya

YA ROBBI
Jika Sayang ini karna pertemuan pertama
maka janganlah Engkau beri pertemuan
selanjutnya

YA ROBBI
jika getaran ini hanya kekaguman saat
pertama jumpa janganlah Engkau Beri
getaran di perjumpaan selanjutnya

Ya ROBBI
Jika Rasa ini Karna nafsu semata karna
melihat apa yang ada padanya janganlah
Engkau beri kesempatan untuk melihatnya di
hari berikutnya

Tapi
jika Rasa ini
Cinta ini
Getaran ini
Sayang ini
Kekaguman ini

KarnaMU

Maka Ijinkanlah Cinta ini berlabuh padanya
yaitu dia yang memang namanya Tlah
Tertulis Di Lauhul Mahfudz

Dia yang Memang Tlah Engkau takdirkan
untuk menjadi pelengkap kekurangan hamba

YA ROBBI
Tiada cinta yang indah selain Cinta KarnaMU
Aamiin

Semoga Allah menghindarkan diri kita dari
cinta Sesaat

^_^

Read more >>

♥♥•*´¨`*• CINTA •*.¸¸.*•♥♥

Ya Aziz..........
Jika Cinta Adalah Ketertawanan, Tawanlah Aku Dengan Cinta Kepada-Mu, Agar Tidak Ada Lagi Yang Dapat Menawanku Selain Engkau

Ya Rahim..........
Jika Cinta Adalah Pengorbanan, Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbananku, Semata-mata Tulus Untuk-Mu, Agar Aku Ikhlas Menerima Apapun Keputusan-Mu

Ya Rabbii....
Jika Rindu Adalah Rasa Sakit Yang Tidak Menemukan Muaranya, Penuhilah Rasa Sakitku Dengan Rindu Kepada-Mu, Dan Jadikan Kematianku Sebagai Muara Pertemuanku Dengan-Mu 
 
Ya Rabbii.......... 
Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona, Ikatlah Aku Dengan Pesona-Mu, Agar Damai Senantiasa Kurasakan Saat Terucap Syukurku Atas Nikmat Dari-Mu

Ya Allah..........
Jika Kasih Adalah Kebahagiaan Yang Tiada Bertepi, Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidupku, Di saat Kupersembahkan Sesuatu Untuk-Mu

Ya Allah.......... 
Hatiku Hanya Cukup Untuk Satu Cinta, Jika Aku Tak Dapat Mengisinya Dengan Cinta Kepada-Mu, Kemanakah Wajahku Hendak Kusembunyikan Dari-Mu 
 
Ya Ar-Rahman......... 
Dunia Yg Engkau Bentangkan Begitu Luas, Bagai Belantara Yang Tak Dapat Kutembus Di Malam Yang Gelap Gulita, Agar Tidak Tersesat Dalam Menapakinya

Ya Ar-Rahhim……. 

Berikan Alas Kaki Buat Hamba, Agar Jalan Yang Kutapaki Terasa Nikmat, Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing & Duri Yang Tajam, Hamba Sadar Semua Ini Milikmu, Dan Suatu Saat Jika Kau Kehendaki, Semuanya Akan Kembali Jua Kepada-Mu Hamba pasrahkan kehidupan hamba kepada-Mu. Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin.

. ~*:: Renungan Diri ::*
 
~ ~*"Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. 
~*"Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahsia dari masa muda yang abadi.
~*"Ambillah waktu untuk berdoa, itu adalah sumber ketenangan.
~*"Ambillah waktu untuk belajar, itu adalah sumber kebijaksanaan. 
~*"Ambillah waktu untuk mencintai dan dicintai, itu adalah hak istimewa yang diberikan Allah.
~*"Ambillah waktu untuk bersahabat, itu adalah jalan menuju kebahagiaan.
~*"Ambillah waktu untuk tertawa, itu adalah musik yang menggetarkan hati.
~*"Ambillah waktu untuk memberi, itu adalah membuat hidup terasa bererti.
~*"Ambillah waktu untuk bekerja, itu adalah nilai keberhasilan.
~*"Ambillah waktu untuk beramal, itu adalah kunci menuju Surga*~ ♥ INSYA ALLAH ♥

99 Langkah Menuju Kesempurnaan Iman

01. Bersyukur apabila mendapat nikmat;
02. Sabar apabila mendapat kesulitan;
03. Tawakal apabila mempunyai rencana/program;
04. Ikhlas dalam segala amal perbuatan;
05. Jangan membiarkan hati larut dalam kesedihan;
06. Jangan menyesal atas sesuatu kegagalan; 
07. Jangan putus asa dalam menghadapi kesulitan; 
08. Jangan usil dengan kekayaan orang;  09. Jangan hasad dan iri atas kesuksessan orang;
10. Jangan sombong kalau memperoleh kesuksessan; 
11. Jangan tamak kepada harta; 
12. Jangan terlalu ambitious akan sesuatu kedudukan;
13. Jangan hancur karena kezaliman; 
14. Jangan goyah karena fitnah; 
15. Jangan berkeinginan terlalu tinggi yang melebihi kemampuan diri. 
16. Jangan campuri harta dengan harta yang haram; 
17. Jangan sakiti ayah dan ibu; 
18. Jangan usir orang yang meminta-minta; 
19. Jangan sakiti anak yatim;
20. Jauhkan diri dari dosa-dosa yang besar;
21. Jangan membiasakan diri melakukan dosa-dosa kecil; 
22. Banyak berkunjung ke rumah Allah (masjid); 
23. Lakukan shalat dengan ikhlas dan khusyu; 
24. Lakukan shalat fardhu di awal waktu, berjamaah di masjid; 
25. Biasakan shalat malam; 
26. Perbanyak dzikir dan do’a kepada Allah; 
27. Lakukan puasa wajib dan puasa sunat; 
28. Sayangi dan santuni fakir miskin; 
29. Jangan ada rasa takut kecuali hanya kepada Allah; 
30. Jangan marah berlebih-lebihan; 
31. Cintailah seseorang dengan tidak berlebih-lebihan; 
32. Bersatulah karena Allah dan berpisahlah karena Allah; 
33. Berlatihlah konsentrasi pikiran;
34. Penuhi janji apabila telah diikrarkan dan mintalah maaf apabila karena sesuatu sebab tidak dapat dipenuhi; 
35. Jangan mempunyai musuh, kecuali dengan iblis/syaitan;
36. Jangan percaya ramalan manusia; 
37. Jangan terlampau takut miskin; 
38. Hormatilah setiap orang; 
39. Jangan terlampau takut kepada manusia; 
40. Jangan sombong, takabur dan besar kepala; 41. Berlakulah adil dalam segala urusan; 
42. Biasakan istighfar dan taubat kepada Allah;
44. Hiasi rumah dengan bacaan Al-Quran; 
45. Perbanyak silaturrahim; 46. Tutup aurat sesuai dengan petunjuk Islam; 
47. Bicaralah secukupnya; 
48. Beristeri/bersuami kalau sudah siap segala-galanya; 
49. Hargai waktu, disiplin waktu dan manfaatkan waktu; 50. Biasakan hidup bersih, tertib dan teratur;
51. Jauhkan diri dari penyakit-penyakit bathin; 
52. Sediakan waktu untuk santai dengan keluarga; 
53. Makanlah secukupnya tidak kekurangan dan tidak berlebihan; 
54. Hormatilah kepada guru dan ulama; 
55. Sering-sering bershalawat kepada nabi; 56. Cintai keluarga Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam; 
57. Jangan terlalu banyak hutang; 
58. Jangan terlampau mudah berjanji; 
59. Selalu ingat akan saat kematian dan sedar bahawa kehidupan dunia adalah kehidupan sementara; 
60. Jauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat seperti mengobrol yang tidak berguna; 
61. Bergaul lah dengan orang-orang soleh; 
62. Sering bangun di penghujung malam, berdoa dan beristighfar; 
63. Lakukan ibadah haji dan umrah apabila sudah mampu; 
64. Maafkan orang lain yang berbuat salah kepada kita; 
65. Jangan dendam dan jangan ada keinginan membalas kejahatan dengan kejahatan lagi; 
66. Jangan membenci seseorang karena pahaman dan pendiriannya; 
67. Jangan benci kepada orang yang membenci kita; 
68. Berlatih untuk berterus terang dalam menentukan sesuatu pilihan;
69. Ringankan beban orang lain dan tolonglah mereka yang mendapatkan kesulitan; 
70. Jangan melukai hati orang lain; 
71. Jangan membiasakan berkata dusta; 
72. Berlakulah adil, walaupun kita sendiri akan mendapatkan kerugian; 
73. Jagalah amanah dengan penuh tanggung jawab; 
 74. Laksanakan segala tugas dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan; 
75. Hormati orang lain yang lebih tua dari kita; 
76. Jangan membuka aib orang lain; 
77. Lihatlah orang yang lebih miskin daripada kita, lihat pula orang yang lebih berprestasi dari kita; 
78. Ambilah pelajaran dari pengalaman orang-orang arif dan bijaksana; 
79. Sediakan waktu untuk merenung apa-apa yang sudah dilakukan; 
80. Jangan sedih karena miskin dan jangan sombong karena kaya; 
81. Jadilah manusia yang selalu bermanfaat untuk agama,bangsa dan negara; 
82. Kenali kekurangan diri dan kenali pula kelebihan orang lain; 
83. Jangan membuat orang lain menderita dan sengsara; 
84. Berkatalah yang baik-baik atau tidak berkata apa-apa; 
85. Hargai prestasi dan pemberian orang; 
86. Jangan habiskan waktu untuk sekedar hiburan dan kesenangan; 
 87. Akrablah dengan setiap orang, walaupun yang bersangkutan tidak menyenangkan; 88. Sediakan waktu untuk berolahraga yang sesuai dengan norma-norma agama dan kondisi diri kita; 
89. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan fisikal atau mental kita menjadi terganggu;
90. Ikutilah nasihat orang-orang yang arif dan bijaksana; 
91. Pandai-pandailah untuk melupakan kesalahan orang dan pandai-pandailah untuk melupakan jasa kita; 
92. Jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan orang lain terganggu dan jangan berkata sesuatu yang dapat menyebabkan orang lain terhina; 
93. Jangan cepat percaya kepada berita jelek yang menyangkut teman kita sebelum dipastikan kebenarannya; 
94. Jangan menunda-nunda pelaksanaan tugas dan kewajiban;
95. Sambutlah huluran tangan setiap orang dengan penuh keakraban dan keramahan dan tidak berlebihan;
96. Jangan memforsir diri untuk melakukan sesuatu yang diluar kemampuan diri;
97. Waspadalah akan setiap ujian, cobaan, godaan dan tentangan. Jangan lari dari kenyataan kehidupan;
98. Yakinlah bahwa setiap kebajikan akan melahirkan kebaikan dan setiap kejahatan akan melahirkan merusakan;
99. Jangan sukses di atas penderitaan orang dan jangan kaya dengan memiskinkan orang; “Sebarkanlah walau satu ayat pun” (Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam) “Niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa mentaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (Surah Al-Ahzab:71) Wallahu'allam...
Read more >>

✿♥ ♥ ♥ BIDADARIKU ♥ ♥ ♥✿


•.✿♥ ♥ ♥ BIDADARIKU ♥ ♥ ♥✿.•


Dengan Mengucap بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ:. aku Mengawali Bingkisan HATI buatmu
Yang dikasihi bersama dalam satu ikatan ,Bermula episode hidup di dunia ini
Wahai ♥ BIDADARIKU ♥ ...
Temanilah Resahku di dalam Keheningan malam yang syahdu ...
Tenangkanlah jiwaku di saat Kesunyian malam menerpaku ...
Hilangkanlah Sepi gelisah daripada cobaan yang selalu datang menghampiri ...

Jadilah pedampingku yang selalu Taat kepada ALLAH dan Rasul''-Nya ..
Jadilah sang setia yang menemani setiap hari-hari dalam mengarungi hidup..
Dengan kehadiranmu di sisiku menjadi Bukti bahwa aku tidak pernah sendiri...

Dengan Cinta dan Ketulsanmu Kau beri harapan saat ku terjatuh ..
Kau Berikan cintamu semata-mata hanya untuk menggapai Ridho-Nya
Ikatan cinta Kita akan senantiasa abadi Karena dasar CINTA karena ALLOH .
Itu akan menjadi Penawar racun berbisa jika kelak Ujian akan datang menerpa.

Kita sepatutnya sentiasa menSUCIkan HATI kita karena HATI adalah RAJA
Jangan biarkan ia'nya di nodai oleh titik hitam yang akan membutakan ..
Jangan pula sampai Kenikmatan dunia nan Fana ini melalaikan kita dari-Nya ...
Sadarilah “Pakaian kita keTAKWAan,hiasan kita malu dan hasil kita adalah ilmu...

Engkau kini telah menjadi pelengkap dari kehidupanku ...
Sekarang kau telah menjadi bagian dari hidupku ...
Semuanya telah kita satukan dalam ikatan Cinta suci ...
Duhai Bidadariku tercinta pelengkap rusuk kiriku yang selama ini ku cari ...

Kau laksana Bintang malam yang menghiasi langit kelam ...
Bagaikan Penunjuk jalan yang terang dalam kegelapan Malam ...
Kau Laksana Rembulan Yang menerangi Malam dengan Sinar-nya ...
Bagaikan Penerang dalam keabadian dengan Sinarmu yang menawan ....

Wahai ♥ BIDADARIKU ♥. . .

Ingatlah !!! Taman FIRDAUSI…di situlah tempat destinasi CINTA yang abadi.
Memandu ke arah musafir cinta kita ke Taman Syurga,
Semoga mendapat naungan di sisi yang Esa, Raja pemilik segala rasa cinta…
Aku Ber'Doa dan Berharap Bahwa Kau Adalah BIDADARIku Dunia Akhirat ...
Ya ALLAH Satukanlah Hati kami dalam mencintai dan Redha atas ujian-Mu
Dengan Ikatan CINTA SUCI ini Satukanlah kami kembali dalam Jannah-Mu...
Bingkisan tinta ini kutujukan istimewa buat BIDADARIKU yang mencari kejernihan
Ridho Ilahi dalam perCINTAan..Buatmu..Pencari cinta sejati,CINTA yang ABADI...

(¯`v´¯)♥ Aamiin ya Robbal 'alamiin ♥ (¯`v´¯)

♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥: :♥::♥::♥::♥::♥::♥::♥
(´'`v´'`)
`•.¸.•´♫¤*¨*ღ☆ღ*¨*¤.¸¸.¸¸. ¤*¨*ღ☆ღ*¨*¤¤
.¸.•´¸.•*¨)
(¸.•´ (¸.•´ ♥♥♥✿.•.✿. ✿.•.✿
... ♫•*¨*•.¸ﷲ¸.•*¨*•♫♥:♫*ღ☆ღ*¨ *¤.¸¸.¸¸.¤*¨*ღ☆ღ
Read more >>

~RENUNGAN HATI~

Dalam hening, seringkali ada desir melambai. Suara jiwa yang seringkali mengajak bicara. Tentang hari ini, KENAPA , dan tentang masa depan, BAGAIMANA. Dua pertanyaan itu yang nampaknya akan selalu membekas. Kenapa hari ini hanya seperti ini, dan bagaimana masa depan kita nanti.

Kalau dua pertanyaan itu hanya untuk soal-soal dunia saja, maka kita akan merugi. “Kenapa saya hanya seperti ini? Bagaim

ana nasib saya kelak, saya akan miskin atau kaya?” Selalu merasa tidak cukup, tidak syukur dan tidak mau menerima apa adanya. Merasa kurang dan was-was dengan apa yang terjadi kelak. Ketakutan akan gagal, kemiskinan yang mencekik, dan bayangan-bayangan negatif yang kita bangun sendiri. Pikiran kita sibuk menghalau asumsi-asumsi yang kita ciptakan sendiri. Kita menjadi kerdil dengan halangan, rintangan yang terasa benar, padahal belum tentu ada. Kita terjebak pada dua pertanyaan itu, kenapa dan bagaimana.

Tetapi manakala dua pertanyaan itu kita gunakan untuk akhirat kita. “Kenapa ibadah kita cuman segini, dan bagaimana nasib kita kelak di hari perhitungan?” Maka diri ini yang ada hanya tertunduk malu. Karena kita tidak melakukan apa-apa untuk memperkaya bekal kita. Kita berleha-leha, menikmati waktu dengan canda tawa. Menghiasi hari dengan memanjakan diri sendiri. Akhirat berasa masih jauh, masih lama, masih bertahun-tahun lamanya. Tabiat ini lah yang membuat kita lemah. Merasa bahwa akhirat masih jauh, bekal masih bisa dicari nanti. Padahal usia sudah merambah cepat. Dunia sudah tua dan ingin segera kiamat. Semuanya berlalu santai, tanpa ada target perbaikan. segala tawaran tobat, hanya isapan jempol belaka. Dan akhirnya, tiba-tiba suara ngorok dari leher, tanda sakaratul maut bergegas menghabisi nyawa di raga. Dan di saat itu semua sudah terlambat.
Read more >>

~*TAK MUDAH*~

Tidak
MUDAH tersenyum
ketika hati menangis dan
teriris Tapi akan terasa
INDAH ketika kita
menyadari itu bagian dari
kasih Ilahi Agar Allah
memindahkan kebaikan-
kebaikan orang yang
menyakiti kita.

Tidak

MUDAH bangkit dalam
keadaan terpuruk Tapi
akan terasa INDAH ketika
kita menyadari... Bahwa
Allah sedang menyapa
dengan cinta-Nya agar
kita tumbuh besar dan
kuat.

Tidak
MUDAH
memberi ketika diri
sendiri dalam kekurangan
Tapi akan terasa INDAH
ketika kita bisa
membahagiakan orang
lain Bukan
membahagiakan diri
sendiri.

Tidak
MUDAH
memaafkan ketika kita
dibenci dan di hina Tapi
akan terasa INDAH kalau
itu bagian dari penyucian
diri... Dan ikhlash hanya
mengharap ridlo Ilahi.

Tidak
MUDAH melupakan
kegagalan ketika kita
masih berkubang
didalamnya Tapi akan
terasa INDAH ketika
menyadari itu adalah
awal dari kesuksesan kita.

Tidak
MUDAH melupakan
masa lalu yang
menyakitkan Tapi akan
terasa INDAH ketika
menyadari itulah jalan
yang harus ditempuh
Untuk mengawali
kebahagiaan yang akan
diberikan Allah sebagai
penggantinya.

Tidak
MUDAH menghilangkan
duka karena kehilangan
Tapi akan terasa INDAH
ketika menyadari...
Bahwa Tuhan telah
meminjamkan kepada
kita beberapa saat.

Tidak
MUDAH menghadapi
penderitaan dan cobaan
yang terus mendera Tapi
akan terasa INDAH ketika
menumbuhkan kesabaran
dan rasa syukur Dan
menyadari itu bagian dari
cara Allah menyayangi
hambanya...
Read more >>

~*CINTA & RINDU*~


Cinta Dan Rindu....

Ya Allah , Cinta Ini Memang Fitrah
Dimana Anugerah Terindah Sebagai Tanda Maha Lembutnya Diri-Mu..

Ya Allah, Hamba Tahu Cinta Itu Keindahan Dan Bukan Kesalahan..
Jadi Wajarlah Jika Aku Mencintainya Karena-Mu..
Karena Agama Dan Akhlaknya..

Ya Allah , Jika Cinta Itu Ada, Pastilah Rindu Juga Yg Berbuah..
Aku Rindu , Tapi Aku Tahu Bahwa Rindu Ini Sewajarnya Saja..
Karena Hakikat Kerinduan Hanya Untuk-Mu Dan Rasul-Mu Yg Pertama Bertahta Dihati..

Tapi Apa Daya, Engkau Juga Menulis Sebait Rinduku Untuknya..
Tapi Aku Takut Cinta Dan Rinduku Melampaui Batas..
Maka Kutitipkan Rindu Yg Suci Ini Padamu..
Cukup Dihati Kurasa, Karena Dia Semu Dan Belum Halal Untukku..

Ya Allah, Jika Dia Adalah Tulang Rusukku Dan Suatu Saat Menjadi Bagianku
Biarkan Kubahagia Dengannya Dengan Rindu Yg Lama Kutitip Pada-Mu Untuknya..
Namun Jika Ia Bukan Untukku, Aku Ikhlas Dan Kukenang Rindu Ini..
Jika Aku Mencintainya Karena-Mu, Maka Kuikhlas Juga Menghapusnya Karena Takdir Indah-Mu
Karena ENGKAU Yg Maha Tahu Akan Diri Ini..
Yg Mengetahui Yg Terbaik Untuk Hamba - Hamba-Mu..
Jagalah Hatiku Ini Dengan Cinta-Mu Ya Rabb..
Aamiin... Allahumma Aamiin
Read more >>