Tertunduk Malu

Aku dengar,
Mereka berkata. "Ah, pakai jilbab besar tapi masih pacaran, pakai jilbab besar tapi masih buat kemaksiatan"

Aku menunduk ke bawah,
Sambil memandang kain jilbab besar yang tersarung di kepala ku.
Hatiku terluka.
Sangat-sangat terluka.

Wahai bidadari,
Kemana hilangnya akhlak kita yang terpuji?
Mana mungkin,
Mereka (orang bukan islam atau yang tidak faham akan islam) datang mendekat,
Seandainya akhlak kita terlihat jijik berkulat.

Bidadari,
Maafkan aku andai ini menyakiti hatimu.
Tidakkah kita terfikir,
Bahwa kita ini yang teristemewa?
Apa kita tidak merasa sedikit pun rasa istimewa,
Lantaran masih diberi peluang untuk pegang syariatnya ? .

Jadi,
Mengapa kita bilang kita cinta akan Nabi Muhammad SAW,
Tapi kita tidak sedikitpun merasa cinta untuk mempunyai akhlak yang terpuji seperti baginda?

Apakah kita ini seorang penipu besar?
Karna mendustai hati kita sendiri.
Hati kita inginkan kebaikan,
Tapi kita biarkan hati kita dalam larutan dosa.
Kita sengaja.
membiarkan diri kita jadi fitnah atas agama.
Kita merasa kita tidak sanggup ingin bertanggung jawab,
Seiring dengan transformasi imej kita.
Kita rasa kita tak layak,
Kita bilang kita ini imperfect,
Sedangkan dalam jiwa kita menyadari bahwa kita suka akan lezatnya dosa.

Bidadari sayang.
Seringkali aku mendengar,
Lelaki-lelaki tertawa mempermainkan diri kita.
Mereka seenaknya meng-gelarkan kita 'murah',
Lantaran karna kita tidak menjaga kehormatan.
Kehormatan itu yang dimana bukan terletak sepenuhnya pada pakaian kita,
Tapi pada akhlak kita,
Dan cara kita membatasi diri kita daripada melakukan kemungkaran dosa.
Bukan salah mereka 100% jika mereka bercerita mempermainkan kita .
tak perlu menahan sakit di hati wahai bidadari,
Ketika kita membaca tulisan ini.
Sebaiknya lepaskan amarah kita,
Biarkan air mata kita jatuh ke pipi.
Mencuci dosa-dosa yang menghantui.

Kita kuat wahai bidadari,
Untuk membina benteng keimanan yang tinggi.
Untuk melawan hawa nafsu yang merajai.
Untuk menangkis godaan syaitan setiap hari.

Wahai bidadari,
Jadikan akhlak kita terpuji, ya? 
Karna kita bidadari yang tangguh dan kuat hatinya,
Untuk menjadi bidadari yang sebenar-benarnya bidadari.


0 komentar:

Posting Komentar